Warta

Pesantren sebagai Grass Root Power

Ahad, 20 Mei 2007 | 03:08 WIB

Jakarta, NU Online
Pesantren adalah kekuatan sosial tertinggi atau grass root power di Indonesia. Pesantren bisa memberi masukan bahkan mendesak pemerintah untuk melakukan perubahan.

"Jika kekuatan pesantren difungsikan maka banyak sekali masalah di Indonesia yang dapat diatasi," kata Sosiolog Universitas Indonesia Robert MZ Lawang usai memberikan ceramah di hadapan para Kiai Pengasuh Pondok Pesantren di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta, Sabtu (19/5).

”Salah sa<>tu masalah yang paling penting adalah dekadensi moral. Pesantren bisa membangun moralitas dalam pengertian yang lebih umum, bukan hanya moralitas dalam pengertian agama, tapi moralitas bagaimana kita mempertangungjawabkan tindakan kita pada lingkungan dan tindakan pada sesama,” katanya.

Pesantren perlu membuktikan bahwa dengan pendidikan pesantren itu para santri bisa berbuat sesuatu untuk orang lain, menerapkan ilmu yang diperoleh di pesantren untuk kesejahteraan masyarakat.

”Bukan dengan ngomong-ngomong umpamanya jangan berdosa, tetapi dengan tindakan yang langsung dapat mengubah dan memperbaiki kondisi masyarakat dengan karya nyata,” katanya.

Dikatakan, perlu ada penataan ulang atau reorientasi pendidikan di lingkungan pesantren. “Kalau sekarang kurang berorientasi kepada lingkungan harus dirobah lagi. Agama yang diajarkan di pesantren adalah agama untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat sekitar, agama yang berfungsi untuk masyarakat,” katanya.

Para kiai dan santri juga perlu mengambil peran pendampingan masyarakat yang saat ini sedang diterjang arus globalisasi. Pesantren harus dapat memberikan penjelasan dan mengarahkan masyarakt dalam menyikapi berbagai fenomena sosial-budaya yang disodorkan oleh media massa.

”Misalnya siaran TV itu harus menjadi pokok pembahasan di dalam kehidupan pesantren. Misalnya ada satu sinetron yang bercerita tentang hubungan suami istri yang begitu-itu, apa yang harus dilakukan. Pengarahan itu bisa dilakukan oleh pesantren karena orang pesantren sudah terbiasa hidup bersama, nonton bersama,” kata Lawang.

Dikatakan Lawang, pemerintah tidak mungkin dapat mengatasi semua persoalan masyarakat tanpa masukan dan dorongan dari masyarakat itu sendiri.

”Dalam Islam, menurut saya, kelebihan yang luar biasa itu adalah bisa mendesak pemerintah untuk melakukan sesuatu. Nah kekuatan Islam di Indonesia yang terbesar itu adalah pesantren,” kata Lawang.(nam)


Terkait