Warta

RMI Bangun Sinergi dengan Pemerintah

Jumat, 18 Mei 2007 | 12:22 WIB

Jakarta, NU Online
Assosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia atau Robitoh Ma`ahid Islamiyah (RMI) akan membangun sinergi yang seimbang dengan pemerintah. RMI siap membantu menyukseskan program-program pemerintah, terutama yang berhubungan dengan pondok pesantren.

Hal tersebut dikatakan Ketua Pimpinan Pusat RMI KH Mahmud Ali Zain dalam pidato sambutan pembukaan Silaturahmi Kiai Pengasuh Pondok Pesantren dan Rapat Kerja Nasional RMI di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta, Jumat (18/5).<>


“RMI dengan senang memediasi pemerintah untuk berhubungan dengan pondok pesantren dalam rangka merealisasikan program pemerintah,” katanya.

RMI juga berharap kepada pemerintah untuk mendukung setiap program organisasi yang pesantren di bawah naungan NU itu. Bantuan pemerintah, katanya, sangat penting bagi masa depan pesantren.

“RMI adalah sebuah lembaga keagamaan yang mempunyai banyak keterbatasan dalam gerakannya. Karena itu, RMI sangat berharap kepada kepada pemerintah untuk mendukung sekaligus memfasilitasi program-program yang berbasis pesantren,” katanya.

Kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak itu akan lebih menjanjikan hasil maksimal. ”Sinergi dengan pemerintah ini akan lebih menjanjikan hasil yang maksimal dibanding sinergi yang timpang,” katanya.

Lebih lanjut, kiai asal pesantren Sidogiri Pasuruan itu juga mendesak pemerintah untuk segera membuat standar kelayakan bagi pesantren yang pendidikannya diakui oleh pemerintah. Hingga kini, lanjutnya, belum banyak pesantren yang ijazah alumninya diakui pemerintah. Padahal, di kalangan NU, masih banyak pesantren-pesantren yang kualitasnya layak disamakan dengan pesantren yang telah diakui.

”Kami meminta pemerintah untuk segera membuat standar kelayakan. Memang banyak pesantren yang telah diakui oleh pemerintah, tapi mereka yang sebenarnya sudah layak diakui juga sebenarnya juga sangat banyak. Karena itu, yang utama, Peraturan Pemerintah (PP) pendidikan agama dan keagamaan harus segera dikeluarkan,” katanya.(nam/mkf/duta)