Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap mantap mendukung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden meski calon wakil presiden yang diusung adalah Boediono.
"Ini konsistensi PKB," kata Sekretaris Dewan Syura DPP PKB, Andi Muawiyah Ramli, saat memberi keterangan pers bersama dua wakil sekretaris DPP PKB Helmy Faishal Zaini dan Hanif Dhakiri di Jakarta, Rabu (13/5).<>
Dikatakannya, PKB paling awal memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dibanding sejumlah partai lainnya dan sekarang juga paling awal mendukung duet SBY-Boediono.
Terkait keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PKB, Rabu (6/5), yang mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres, Andi mengatakan tidak ada masalah.
Sebab, kata Andi, meski mengajukan Muhaimin sebagai cawapres, keputusan Muspimnas juga menyerahkan sepenuhnya pilihan cawapres pada SBY.
"Pak Muhaimin 'legowo'. Pak SBY menggandeng profesional agar tidak ada diskriminasi dengan partai lain. Ini jalan terbaik," kata Helmy.
Menurut Helmy, PKB tetap memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat karena juga dilandasi kesamaan ide dan platform, tidak semata-mata untuk memenangkan pilpres.
Hanif Dhakiri menambahkan, keputusan PKB tetap berkoalisi dengan Partai Demokrat sudah melalui rapat konsultasi dengan 23 Dewan Pengurus Wilayah PKB yang hadir di Jakarta.
"Dengan berbagai pertimbangan, kita mendukung penuh duet SBY-Boediono," katanya. (rif)