Warta

PMII : Kebijakan Kenaikan BBM Harus Di Lawan

Jumat, 23 September 2005 | 13:24 WIB

Jakarta, NU Online
Berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM per 1 Oktober 2005 nanti, tidak kalah kritis dan ngotot, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menuntut agar pemerintahan SBY-JK membatalkan rencana kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat itu.

Siang hari tadi (23/9), Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan PMII Se - Jabodetabek melakukan aksi unjuk rasa sebagai wujud penolakan kebijakan tersebut. Aksi dengan massa yang berjumlah 500an itu, merupakan komitmen keberpihakan PMII terhadap apa yang akan dirasakan oleh rakyat (baca: rakyat miskin) yang akan sangat menerima dampak buruk dari kenaikan harga BBM. Menurut PMII, beberapa alasan penolakannya dikarenakan oleh: pertama, krisis energi yang sedang dihadapi Indonesia, adalah bukti ketidakmampuan pemerintah membaca fenomena geo-ekonomi global, kedua, krisis BBM yang terjadi lebih dikarenakan pemerintah melakukan kesalahan dalam tata kelola dan niaga migas dalam negeri. Ini dapat dilihat dari banyaknya korupsi di Pertamina, penyelundupan BBM yang marak dan tidak pernah di usut tuntas, dan stok BBM dalam negeri yang rendah.

<>

Ketiga, ternyata ada sekitar 8,2 juta kiloliter atau 13,5 % stok BBM yang tidak jelas kemana distribusinya, karena kebutuhan masyarakat hanya 52,4 juta kiloliter bukan seperti yang sering di sampaikan pemerintah sebanyak 60,6 juta kiloliter. Keempat, tentu kenaikan BBM akan memberikan dampak phsycho-social terhadap masyarakat, apalagi di bulan Ramadhan dan sulitnya mendapatkan sesuap nasi.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua Umum PB PMII, Hery Haryanto Azumi itu, PMII menuntut agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan BBM dan membereskan terlebih dahulu persoalan BBM sebelumnya hingga tuntas yang disertai dengan penegakan hukum, termasuk skema kompensasinya. Setelah itu baru di desain strategi kenaikan BBM dan solusinya dengan tepat.

Aksi ini juga merupakan awal gerakan sinergis dan solid yang dilakukan PB PMII dengan kepengurusan dan kader-kadernya Se – Indonesia. “Hari ini maklumat PB PMII dikeluarkan dan mengintruksikan seluruh PKC, PC dan warga PMII serentak melakukan aksi perlawanan kenaikan BBM,” teriak Rodli Kaelani, Sekretaris Jenderal PB PMII dalam orasinya.

Selain itu PMII melakukan aksinya dengan long march disertai mereka yangmembawa motor mendorong motornya dengan kotak bensin terbuka, sebagi simbol telah sulitnya BBM didapatkan dan rakyat pun akan menderita. Juga di ditunjukan dengan happening art yang dilakukan kader-kader PMII Jakarta.

Massa dalam aksi tersebut berasal dari kader-kader PMII dari beberapa wilayah terdiri dari : Korcab PMII DKI Jakarta, PMII Cabang Jakarta Barat, PMII Cabang Jakarta Timur, PMII Cabang Jakarta Pusat, PMII Cabang Ciputat, PMII Cabang Depok, PMII Cabang Jakarta Selatan, PMII Cabang Jakarta Utara, PMII Cabang Bekasi, PMII Cabang Tangerang dan PB PMII itu sendiri.

Aksi dimulai pukul 13.30 dengan berkumpul di Bunderan Hotel Indonesia, kemudian berkonvoi menuju Istana wakil Presiden dan terakhir longmarch dan aksi di Istana Negara, aksi berkahir pada pukul 17.30. (Die)


Terkait