Serang, NU Online
Ketua PWNU Banten Makmur Masyhar menyatakan, Banten menjadi salah satu daerah yang subur dengan pemikiran keagamaan, termasuk wacana keagamaan yang radikal.
“NU mengantisipasi hal itu dengan melakukan kajian-kajian dan penanaman ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah yang moderat, serta selaras dengan empat pilar kebangsaan,” tegas Masyhar baru-baru ini.
<>Dia menyatakan penyesalannya atas perbuatan biadab, di GBIS Kepunton Solo. “Agama apapun tak akan mentolelir hal itu. Kami telah sejak lama
mengadakan Halaqoh alim ulama, di internal maupun bersama organisasi keislaman lain. Kami melihat pemahaman radikal tak sesuai dengan
budaya Indonesia,” jelasnya.
“NU menjunjung empat pilar kebangsaan. Selama ini kita mencoba memberikan pemahaman di pesantren-pesantren dan kantung-kantung NU agar tak terpengaruh paham radikal seperti yang disebarkan Hizbut Tahrir maupun beberapa kelompok lain,” ujarnya.
Menurut makmur, pemahaman keagamaan moderat yang cocok dengan bangsa ini adalah ajaran Ahluunnah Wal Jama’ah. Paham yang mengajarkan
prinsip yang memiliki prinsip Keadilan (ta'addul), keseimbangan (tawazzun), toleran (tasammuh), dan moderat (tawassuth).
“Kami akan menggalakkan kajian semacam ini. Pertengahan Oktober nanti kami akan berdiskusi untuk membahas radikalisme pemahaman agama. Untuk
yang akan datang akan mengundang kelompok-kelompok muda,” ujarnya.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Abdul Malik