Dalam memeriahkan Harlah ke-85 NU pada 31 Januari 2011 ini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur akan mengkaji politik Islam dengan mengundang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, pengamat politik Yudi Latief dan tokoh-tokoh partai politik.
"Tokoh parpol itu antara lain Anas Urbaningrum (Demokrat), Aburizal Bakrie (Golkar), Pramono Anung (PDIP), Suryadharma Alie (PPP) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin. Mereka akan menjadi pembicara seminar tentang politik Islam dan Islam mainstream," kata Ketua Panitia seminar Rubaidi MA di Surabaya, Ahad (23/1).
M<>enurut Rubaidi, Harlah ke-85 NU akan diawali pengobatan gratis pada 27-29 Januari di Benowo (RSI As Syifak, Surabaya), Gayungan (RSI Jemursari, Surabaya), dan Gedangan (RSI Siti Hajar, Sidoarjo), selain pula donor darah.
Selain itu, pengurus akan menziarahi makam pendiri NU di Jombang pada 29 Januari. Hadratussyeikh KH Hasyim Asy`ari di Pesantren Tebuireng dan KH Wahab Hasbullah di Pesantren Denanyar.
"Sedangkan puncaknya adalah seminar nasional tentang parpol Islam dan Islam mainstream dengan pembicara dari kalangan parpol pada pagi hingga siang harinya dan kalangan tokoh agama pada siang hingga sore harinya," ujarnya.
Seminar bertajuk "NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Islam Politik" itu menyoroti peran parpol Islam moderat yang tidak berperan kuat di parlemen dan mempertanyakan komitmen parpol nasionalis tentang Islam maisntream setelah menguatnya kelompok Islam radikal.
"Dalam seminar yang dihadiri 500 pengurus cabang NU se-Jatim itu juga akan ada 10 profesor yang akan menyumbangkan makalah dan berkomentar sekitar lima menit," katanya.
Siang harinya akan tampil Din Syamsudin, KH Saiq Aqil Siradj, dan pemerhati Islam Yudi Latief. Sementara malamnya dilanjutkan dengan resepsi Harlah ke-85 NU oleh mantan Ketua Umum PBNU asal Jatim, KHA Hasyim Muzadi.(amf/ant)