Warta

Ribuan Peziarah Padati Makam Sunan Kudus

Senin, 24 Desember 2007 | 08:30 WIB

Kudus, NU Online
Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Pulau Jawa memadati makam Sunan Kudus, Jawa Tengah selama masa libur bersama akhir tahun 2007 ini.

Menurut petugas jaga pintu masuk makam Sunan Kudus, Sukron, di Kudus, Ahad (23/12), setiap hari libur, makam ini memang memang banyak dikunjungi peziarah, namun dalam liburan pasca-Iduladha 2007 kali ini jumlah pengunungnya jauh lebih banyak.
 <>;
Jumlah peziarah pada liburan Iduladha tahun ini memang cukup banyak. Sejak pukul 07.00 hingga 15.00 WIB jumlah peziarah yang datang sebanyak 86 rombongan atau sekitar 3.000 orang dari berbagai daerah di Jawa.

Peziarah itu antara lain dari Semarang, Kendal, Brebes, Pati, Cirebon, Bekasi, Jakarta, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan, sedangkan pengunjung dari luar Jawa, biasanya datang pada bulan Rajab dan Maulud. Masing-masing rombongan peziarah teridiri 30 hingga 80 jemaah.

Pengunjung juga bisa menyaksikan masjid yang dibangun tahun 956 H yang di dalamnya terdapat dua gapura. Oleh penduduk sekitar dikenal sebagai "lawang kembar". Peziarah juga dapat melihat Menara Kudus sebagai bangunan monumental yang bernilai arkeologis dan historis.

Dari aspek arkeologis, Menara Kudus merupakan bangunan kuno hasil akulturasi kebudayaan Hindu-Jawa dan Islam yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1685.

Konstruksi dan gaya arsitektur Menara Kudus, tingginya mencapai 17 meter, yang dibangun dengan bahan batu-bata merah yang disusun dan dipasang bertumpukan tanpa semen perekat.

Menara ini memiliki kemiripan dengan bangunan candi-candi di Jawa Timur zaman Majapahit dan Singosari, misalnya Candi Jago yang juga menyerupai menara Kulkul di Bali.

Dengan demikian, Menara Kudus menjadi simbol Islam toleran, dalam arti Sunan Kudus menyebarluaskan agama Islam di Kudus dengan tetap menghormati pemeluk agama Hindu-Jawa yang dianut masyarakat setempat.   

Hingga sekarang pun penduduk Kudus masih menjaga bentuk penghormatan terhadap pemeluk Hindu Jawa, salah satunya dengan tidak menyembelih hewan ternak sapi. Kalau pun ada harus didatangkan dari luar Kudus. (ant/nun)


Terkait