Jakarta, NU Online
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau asosiasi pondok pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama mengumpulkan para kiai pesantren se-Indonesia dalam acara ”Silaturrahmi pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia dan Rapat Kerja Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)” yang akan digelar di Asrama haji Pondok Gede Jakarta, 18-21 Mei mendatang.
Acara silaturahmi akan diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari para kiai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia dari Jawa dan luar Jawa serta para ketua dan sekretaris pengurus wilayah RMI se-Indonesia.
<>Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Abdul Adhim, rapat kerja RMI mengambil tiga pembahasan pokok yakni peningkatan kualitas keilmuan santri, pengembangan potensi ekonomi pesantren dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesantren.
Rapat kerja itu akan diawali dengan pemaparan program dari para menteri terkait seperti Mendiknas Bambang Sudibyo, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menkominfo Muhammad Nuh, Menko Kesra Abu Rizal Bakrie, Menteri Koperasi dan UKM Surya Dharma Ali, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri kesehatan Siti fadillah Supari, dan Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asyari yang dipandu oleh para pengurus PBNU dan RMI.
“Sekarang ini kontribusi pesantren terhadap pembangunan nasional tetap menempati posisi yang sangat penting. Pesantren harus menjadi tempat simulasi terjadinya pembaharuan pemikiran islam yang dapat memberikan sumbangannya dalam peningkatan sumber daya manusia,” kata Abul Adhim di sela-sela persiapan acara di kantor PBNU Jakarta, Kamis (10/5).
Dikatakan, upaya penanaman kembali nilai-nilai pesantren sebagai ikon peradapan merupakan agenda penting yang harus dilakukan dengan cermat dan seksama, agar keberada’an pesantren tidak menguap di telan gerak peradapan yang terus melaju cepat
“Pesantren sebagai basis dari akar budaya bangsa ini, harus terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarananya agar mampu menjadi agen perubahan dan pembangunan di masyarakat,” kata Sekretaris Panitia Acara Abdullah Mas'ud.
Penutupan acara akan diadakan di pada Senin (21/5) siangdi Istana Negara bersama presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(nam)