Warta

Santri Diharapkan Bantu Mendorong Masyarakat Hidup Sehat

Senin, 26 Februari 2007 | 05:52 WIB

Surabaya, NU Online
Ikhtiar mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit pada santri di pondok pesantren menjadi perhatian pemerintah. Para santri pun diharapkan dapat membantu mendorong masyarakat sekitar agar berperilaku hidup bersih dan sehat.

Demikian diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Fadila Supari saat berkunjung ke Pondok Pesantren At-Tauhid, Sidosermo, Surabaya, Ahad (25/2) kemarin. Dalam kunjungan ke Ponpes pimpinan KH Mas Mansyur itu, Menkes juga sekaligus meresmikan program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).

<>

“Dengan program ini. Paling tidak, para santri bisa memberikan motivasi, inspirasi dan katalisator dalam menghimpun sumber daya masyarakat dalam berprilaku hidup sehat. Sekaligus dapat menyukseskan pembangunan kesehatan,” kata Menkes menyerahkan sejumlah alat-alat kesehatan dan obat-obatan, terutama untuk penyakit demam berdarah dan flu burung.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Sementara, Pengasuh Ponpes At-Tauhid KH Mas Mansyur mengaku cukup bangga Ponpesnya dipilih pemerintah untuk mengembangkan Poskestren. Ia berjanji, keberadaan poskestren itu, tidak hanya dimanfaatkan santri, melainkan juga masyarakat sekitar.

“Poskestren ini nanti akan kami kelola secara profesional oleh para santri-santri sendiri. Dan petugas kesehatannya akan didatangkan langsung dari Dinas Kesehatan dan dari pesantren sendiri dalam menangani pasien,” ujar Kiai Mansyur.

Selain bisa memberikan pelayanan kesehatan pada santri dan masyarakat, Kiai Mansyur berharap, santri-santri nantinya juga mendapat bimbingan penyuluhan dan pelatihan dalam menangani pasien oleh Dinas Kesehatan. “Paling tidak para santri bisa mengerti bagaimana memberikan penanganan pada pasien dan memberikan pertolongan pertama,” harapnya.

Bantu Program Pemerintah

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Pada bagian lain, Menkes menambahkan, data di Dinas Kesehatan Nasional, sedikitnya terdapat 14.798 ponpes di seluruh Indonesia dengan jumlah santri sekitar 2.057.814. “Dengan jumlah tersebut keberdaan santri cukup membantu program kesehatan pemerintah. Ke depan, keberadaan santri ketika sudah berbaur dengan masyarakat bukan hanya membawa pesan agama tapi juga menyampaikan pesan kesehatan,” ungkapnya usai menyerahkan dana sebesar Rp 200 juta untuk pembangunan Poskestren.

Dengan berdirinya Poskestren itu, Menkes mengatakan, pemahaman pemberdayaan masyarakat akan sadarnya kesehatan harus diberikan sejak dini. Yakni, dengan memberikan pengarahan pada para santri yang notabenenya adalah pelajar. Menurutnya, keberadaan santri dan ponpes untuk membantu program kesehatan pemerintah dalam memberantas penyakit menular harus mulai diberdayakan.

“Selama ini yang menjadi perhatian dari pemerintah untuk memberdayakan program kesehatan kebanyakan pos-pos kesehatan atau RSUD. Dengan Poskestren keberadaan santri dalam membantu program kesehatan nasional juga ikut terdorong,” terang Menkes. (duta)