Warta

Sarjanakan Guru harus Diprioritaskan daripada Beasiswa S2

Selasa, 24 April 2007 | 10:24 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr Masykuri Abdillah berpendapat, upaya peningkatan kualitas guru dengan mendidik mereka sampai tingkat sarjana lebih penting daripada pemberian beasiswa belajar Strata 2 (S2), seperti prorgam yang digalakkan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.

“Yang mendesak saat ini adalah meningkatkan kemampuan guru sampai sarjana. Kalau memberi beasiswa S2, ada kecenderungan guru untuk pindah profesi menjadi dosen,” tutur Masykuri kepada NU Online di Jakarta, beberapa waktu lalu.

<>

Mantan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengkategorikan, terdapat tiga golongan guru, khususnya yang ada di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU. Pertama, guru-guru yang berlatar belakang ilmu pendidikan. Kedua, guru-guru yang tidak berlatar belakang ilmu pendidikan tapi sudah sarjana. Ketiga, guru-guru yang belum sarjana.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Saya kira yang ketiga ini cukup banyak, sedangkan yang golongan pertama jumlahnya cukup sedikit, meskipun harus ditingkatkan kemampuannya agar mereka betul-betul menguasai materi,” terang Masykuri.

Menurutnya, untuk golongan kedua, di samping ada persoalan metodologis dan kemampuan, juga ada mismatch atau salah tempat. “Orang lulusan agama ngajar matematika, ini kan masih banyak di lingkungan kita,” imbuhnya.

Saat ini, guru-guru yang belum menyelesaikan pendidikan S1 diberi waktu 10 tahun, untuk menyelesaikan pendidikannya dengan batasan pada tahun 2013. Mereka juga diharuskan memiliki sertifikasi yang menunjukkan kualifikasi yang mereka miliki untuk mengajar.

Dijelaskan, hal itu penting karena terkait dengan bantuan tunjangan jabatan yang akan diterima para guru, termasuk guru swasta. “Tugas kita adalah memberikan bantuan kepada tiga kelompok tadi, pertama, kemampuannya harus ditingkatkan, kedua kemampuan dan penguasaan bidangnya juga harus ditingkatkan, dan yang ketiga, ini barangkali yang sulit, harus ada dana untuk menyekolahkan mereka,” tuturnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Menurutnya, akan sangat berat jika meningkatan kemampuan tersebut hanya dilakukan oleh NU karena kemampuan finansialnya yang sangat terbatas. Di sinilah pentingnya melakukan lobi untuk mendorong kebijakan pemerintah guna perbaikan kualitas guru yang memang anggarannya sudah ditetapkan oleh UU.

Marger Sekolah-sekolah NU

Upaya lain dalam usaha peningkatan kemampuan sekolah-sekolah NU, menurutnya, bisa dilakukan dengan me-merger sekolah dengan lokasi yang berdekatan. “Saya lihat banyak sekali sekolah yang bernaung di bawah NU, padahal jumlah siswanya sangat sedikit dan kalau digabungkan dan dikelola secara bersama-sama akan lebih kuat,” tandasnya. (mkf)


Terkait