Banten

Akselerasi Ekonomi Pesantren Perlu Didorong melalui Riset, Advokasi, dan Pendampingan

NU Online  ·  Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Akselerasi Ekonomi Pesantren Perlu Didorong melalui Riset, Advokasi, dan Pendampingan

Ekonom Unusia Muhammad Aras Prabowo (tengah) di Pondok Pesantren Gondrong Nurul Iman Al Barkah, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/12/2025). (Foto: Dok Pribadi)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ekonom Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Muhammad Aras Prabowo mengatakan, Unusia mendorong akselerasi ekonomi pesantren di Indonesia.

 

"Melalui riset, advokasi kebijakan, dan pendampingan langsung ke basis santri," ujarnya saat Halaqah Kebangsaan bertema Sinergi Negara, Pesantren, UMKM dan Koperasi: Pilar Ekonomi Ummat di Era Digital di Pondok Pesantren Gondrong Nurul Iman Al Barkah, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/12/2025).


Menurutnya, ekonomi pesantren tidak bisa lagi dipahami sebatas kantin, koperasi kecil, atau warung santri. Ekonomi pesantren harus dilihat sebagai ekosistem utuh yang menghubungkan unit usaha internal pesantren, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) santri dan alumni. Juga sebagai lembaga keuangan mikro syariah dan instrumen sosial-keagamaan.

 


"Kalau negara serius menjadikan pesantren pilar ekonomi umat, maka kita wajib menggeser paradigma. Dari 'usaha kecil di halaman pesantren' menuju ekosistem digital berbasis syariah yang terhubung dengan rantai nilai halal nasional," terangnya dalam rilis yang diterima NUOB.



Dia pun mendorong pendekatan baru yang lebih strategis. "Negara harus berhenti memosisikan pesantren sebagai 'objek bantuan'. Pesantren adalah mitra setara yang punya modal sosial, jaringan, dan legitimasi keagamaan. Tugas negara adalah memastikan ada kebijakan fiskal, regulasi, dan infrastruktur digital yang benar-benar memihak pada ekosistem pesantren," jelasnya.



Di sisi lain, pesantren juga hendaknya berbenah. Memperkuat tata kelola koperasi, mengintegrasikan kurikulum kewirausahaan dan literasi keuangan, serta membuka diri pada kolaborasi dengan kampus dan pelaku industri halal.


Unusia sendiri, lanjutnya, menyiapkan beberapa langkah konkret. Di antaranya pengembangan riset dan policy brief tentang ekonomi pesantren serta desain model bisnis koperasi dan UMKM pesantren yang adaptif terhadap ekonomi digital. Selain itu, program pendampingan akuntansi, manajemen, dan pemasaran digital bagi santri dan pengelola unit usaha.



"Target kami sederhana tapi tegas. Dalam beberapa tahun ke depan, pesantren tidak lagi sekadar penerima bantuan, tetapi menjadi aktor utama dalam ekonomi halal, keuangan mikro syariah, dan inovasi sosial berbasis Ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf)," terangnya.


Selengkapnya klik di sini. 

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang