Ajarkan Anak-anak Cinta Nabi, Masjid di Kencong Jember Lestarikan Tradisi Ini
NU Online Ā· Jumat, 30 Oktober 2020 | 05:30 WIB
Anak-anak didampingi orang tuanya mengerumuni pohon pisang yang dihiasi uang, buah-buahan dan kue di acara peringatan Maulid Nabi di Masjid Al-Amin, Kencong, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Takmir Masjid Al-Amin di Dusun Krajan 1, Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa TimurĀ mempunyai cara unik dalam menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain melakukan pembacaan shalawat yang diiringi dengan seni hadrah ISHARI,Ā juga di halaman masjid, āditanamā pohon pisang untuk tempat uang mulai dari pecahan Rp2000 hingga Rp10.000. Uang tersebut ditancapkan di pohon pisang dengan menggunakan potongan lidi. Tidak hanya uang, di pohon pisang ituĀ juga dipasang mainan anak-anak, buah-buahan dan kue.
Menurut Ketua Takmir Masjid Al-Amin, Dusun Krajan 1, Desa Padomasan, H Jainudin, pohon pisang dengan segala asesorisnya itu dimaksudkan untuk menarik minat anak-anak agar suka datang ke masjid, terutamaĀ untuk acara Muludan.
āAlhamdulillah, dengan cara seprti itu, anak-anak juga datng ke masjid, ikut Muludan. Mereka gembira dengan cara seperti itu,ā ujarnya kepada NU Online di sela-sela peringatan Mualid Nabi di masjid terebut, Rabu (28/10) malam.
H Jainudin menambahkan, cara seperti itu cukup ampuh untuk menarik anak-anak agar datang ke masjid guna memperingati Maulid Nabi. Tradisi tersebut sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir, selalu ramai dan meriah dengan kehadiran anak-anak.
āKami juga ingin membuat anak-anak gembira sekaligus mengenal Nabi Muhammad melalui Muludan,ā terangnya.
Ia menegaskan, situasi saat ini cukup banyak godaan bagi anak-anak. Game di gawai, tontonan, dan hiburan anak-anak di televisi, merupakan hal yang cukup menggoda bagi dunia anak-anak. Dan itu lebih menarik dibanding mengenal tokoh Islam, termasuk Nabi Muhammad SAW.
āKarena itu, kita bikin Muludan seperti di masjid tersebut,ā ungkapnya.
Acara rebutan uang, mainan dan sebagainya di pohon pisang itu dilakukan di sesi paling akhir, yakni setelah Shalawatan dan doa yang kemudian ditutup dengan pembacaan shalawat pendek yang menandai selesainya acara. Begitu shalawat pendek dibaca, anak-anak langsung menyerbu pohon pisang untuk mengambil uang, mainan dan sebagainya.
Namun sebelumnya, panitia membacakan biografi Nabi Muhammad, khusus untuk anak-anak. Tujuannya adalah agar mereka paham, minimal tahu tentang sosok nabi yang membawa rahmat bagi seluruh alam itu.
Pewarta:Ā Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua