Daerah

Akhlak Mulia Nabi Muhammad Taklukkan Musuhnya

Rabu, 6 Desember 2017 | 04:42 WIB

Jember, NU Online
Keangkuhan tak hilang karena dilawan dengan keangkuhan. Begitu juga emosi, tidak senantiasa padam lantaran dihadapi dengan emosi. Justru sebaliknya, keangkuhan kerap kali bertekuk lutut karena disikapi dengan kesabaran. Begitulah yang dipraktikkan Nabi Muhammd SAW.

Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch Eksan, saat bertaushiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kompleks Yayasan Nurul Huda, Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Selasa (5/12) malam, menjelaskan hal itu.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin yang mempunyai akhlak agung. Tidak sekadar penyabar.

"Banyak cerita sejarah yang menggambarkan betapa kesabaran dan kesopanan Nabi mampu meluluhkan hati musuh. Bukan dengan kekerasan," ucapnya.

Penulis beberapa buku itu menegaskan bahwa sesungguhnya akhlak mulia adalah 'senjata' utama yang dapat meruntuhkan apa saja.

Dikatakannya, Nabi Muhammad SAW berhasil menaklukkan jazirah Arab bahkan dunia, karena ditopang oleh akhlaknya yang agung. Banyak musuhnya akhirnya takluk dan masuk Islam, bukan karena kalah perang, tapi karena karena takjub dengan akhlaknya.

"Jadi akhlak yang mulia itu bisa menaklukan apa saja, termasuk menaklukkan hati mertua," kelakarnya.

Akhlak Nabi Muhammad SAW terekam dalam banyak dimensi kepemimpinan, baik sebagai kepala negara, pemimpin umat, kepala rumah tangga dan sebagainya. Semua itu tertanam dalam satu sosok manusia hebat bernama Muhammad bin Abdullah.

"Kalau kita ingin jadi kepala daerah yang sukses, tirulah beliau. Kalau kita ingin jadi suami yang baik, tirulah beliau, bahkan jika kita ingin jadi pengusaha yang sukses, tirulah beliau dalam berbisnis. Beliau adalah uswah dalam segala hal," terangnya.

Selain berakhlak mulia, Nabi Muhammad SAW juga seorang yang mempunyai kecerdasan luar biasa (fathonah). Seraya menyitir kitab karya KH Hasyim Asy'ari (Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin), ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah pribadi yang sangat cerdas.

"Di dalam kitabnya, Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin, Hadratussyekh Hasyim Asy'ari menyebut Nabi Muhammad adalah orang yang memiliki akal paling sempurna," ucapnya. (Aryudi A Razaq/Abdullah Alawi)