Daerah

Al-Mursyid Abu MUDI Isi Kajian di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Jumat, 6 Maret 2020 | 11:00 WIB

Al-Mursyid Abu MUDI Isi Kajian di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Al-Mursyid Syaikh H Hasanoel Basri HG atau akrab disapa Abu Mudi akan mengisi kajian di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (Foto: NU Online/istimewa)

Banda Aceh, NU Online
Al-Mursyid Syaikh H Hasanoel Basri HG atau akrab disapa Abu Mudi kembali mengisi pengajian rutin tasawuf, tauhid, dan fiqih atau Tastafi Aceh. Acara akan digelar di Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh, Jumat (6/3) malam. 
 
 “Insyaallah, malam ini kami kembali menggelar pengajian rutin Tastafi yang akan disampaikan oleh almukarram Abu Mudi Samalanga dengan kajian kitab Sirussalikin bertema tentang memperbanyak mengingat mati,”  kata Tgk Syarifuddin, salah seorang pengurus pengajian Tastafi Banda Aceh kepada media ini.
 
Sementara itu, Koordinator Majelis Pengajian Tastafi Pusat MRB Banda Aceh Tgk Marwan Yusuf sangat mengharapkan agar masyarakat yang berada di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar bisa ikut meramaikan.   
 
“Pengajiannya akan dilaksanakan nanti malam pukul 20.00 WIB atau usai shalat Isya berjamaah di Masjid Raya,” jelasnya.
 
Tgk Marwan menambahkan, hal tersebut penting sebagai syiar sekaligus sarana menambah pengetahuan terkait masalah agama Islam, khususnya tema mengingat mati dan berbagai problemnya di era milenial saat ini. 
 
Pengajian Tastafi  ini juga berlaku secara umum dalam artian siapa saja boleh hadir dan diperkenankan untuk menyukseskan kajian dengan membawa saudara, teman dan handai kerabat.   
 
“Oleh karena itu kami mengimbau kepada alumni dayah, santri dan masyarakat serta seluruh pecinta ilmu untk sudi kiranya hadir dalam pengajian yang diasuh almukarram Abu MUDI tersebut,” pintanya yang juga salah seorang Kepala Desa (Gampong) di Kota Banda Aceh.
 
Namun demikian, panitia juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan khususnya radio agar kegiatan dapat diterima oleh warga yang berhalangan hadir maupun lantaran jauhnya lokasi.   
 
“Pengajian Tastafi juga akan disiarkan secara langsung oleh Radio RRI Programa 1. 97,7, Radioqu Al-Bahjah,Tree FM, Tos Fm, Radio Mutiara Beurenuen dan Radio Yadara,” jelasnya.   
 
Lebih lanjut, ia berharap dengan disiarkannya kajian lewat radio akan semakin meluaskan syiar, sehingga berbagai lapisan masyarakat dapat menjangkau.   
 
 “Oleh Karena dengan ikhtiar ini, akan kian bermanfaat serta tentunya menjangkau lokasi yang lebih luas,” tutupnya.
 
 
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Ibnu Nawawi