Jombang, NU Online
Kirab Satu Negeri (KSN) yang dihelat Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor tiba di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kirab di Kota Santri ini dipusatkan di Alun-alun Jombang, Ahad (14/10).
Rombongan Kirab disambut jajaran pemerintah daerah, kepolisian, Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur (Jatim), Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jombang dan sejumlah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) setempat.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jatim Sholahul Am Notobuwono menegaskan, apapun tantangan yang dihadapi bangsa dan negara harus dilawan, terlebih tantangan merupakan sebuah upaya memecah belah bangsa juga negara yang sudah dibangun rapi oleh para pejuang di masanya.
"Apapun yang terjadi, Republik ini harus tetap ada," tegasnya kepada para peserta kirab.
Ia tak menampik, hingga saat ini bangsa memang sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai dari kelompok yang dengan sengaja menyebar ujaran-ujaran kebencian dengan narasi yang dibuat, hingga suatu kelompok lain yang menyebarkan ajaran-ajaran radikal.
Kendati begitu, pria yang sebelumnya memimpin Ansor Jombang ini memaparkan bahwa di seluruh penjuru negri, kader Ansor dan Banser sudah siap siaga untuk menghalau berbagai macam tantangan serta rintangan itu. Bagi Ansor Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah tak bisa diotak-atik lagi.
"Di semua daerah ada kader Ansor yang siap dan komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan sekaligus membantu pemerintah untuk merekatkan kembali sebuah bangsa," imbuhnya.
Pria yang kerap disapa Gus Aam ini kembali menegaskan, Ansor beserta Banser akan membuktikan bahwa keberadaannya senantiasa bisa mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Indonesia ini. Negara dengan ideologi yang dinilai sudah berjalan tepat ini tidak lain adalah warisan para ulama yang harus dirawat dari masa ke masa.
"Di bawah bendera NKRI kita membuktikan bahwa dari ribuan bahasa yang berbeda dapat bersatu dan rukun," jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kapolres Jombang AKBP Fadli Widiyanto. Ia mewanti-wanti terhadap jajaran kepolisian khususnya untuk selalu ingat terhadap salah satu tugas utamanya, yakni mempertahankan bentuk negara ini yang sudah final.
"Mari kita jaga negara dan bangsa kita ini yang telah diwariskan oleh para ulama dan pejuang yang telah mendahului kita. Tugas kita selanjutnya adalah menjaga tegaknya dan berdirinya NKRI," ujarnya saat ia mendampingi rombongan Kirab.
Dalam hal menjalankan warisan para ulama tersebut, ia memaparkan segalanya akan ia lakukan. Bahkan darah dan nyawa sekalipun akan dipertaruhkan.
"Darah akan kita pertaruhkan, nyawa akan kita serahkan untuk mempertahankan NKRI," tandas pria yang biasa dipanggil Gus Fadhli ini. (Syamsul Arifin/Muiz)