Pariaman, NU Online
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Sumatera Barat prihatin dengan banyaknya kasus pelecehan seksual. Terutama yang menimpa anak di bawah umur, baik sebagai korban maupun pelakunya.
Hal itu diungkapkan Ketua PKC Kopri Sumbar, Rizka Adila pada pembukaan Sekolah Islam Gender (SIG), Jumat (1/11) di Desa Talago Sariak, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Menurut Rizka, dengan banyak kasus pelecehan terhadap perempuan tersebut, dibutuhkan dari berbagai pihak untuk bersama-sama melindungi perempuan dari tindakan kekerasan dan kesewenang-wenangan.
"Walaupun sudah ada undang-undangan perlindungan terhadap anak, namun faktanya tindakan kekerasan terhadap terus terjadi. Untuk itu, semua pihak hendaknya terus berupaya mencegah jangan sampai tindakan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan terjadi di lingkungan terdekat di masing-masing anggota masyarakat," kata Rizka, mantan Ketua PC PMII Kota Pariaman ini.
Sementara itu pelaksanaan SIG sendiri merupakan kaderisasi pertama di lingkungan Kopri. Kader perempuan PMII yang mengikuti jenjang pengkaderan di SIG, diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan diri untuk berkontribusi di tengah masyarakat. Peluang dan tantangan perempuan ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, situasi ini menuntut kader PMII putri bisa lebih percaya diri.
"Melalui SIG, Kopri berupaya memberikan wawasan kebangsaan, ke-Islaman, ke-Indonesiaan yang lebih luas cara pandangnya. Sehingga peserta mampu menempatkan dirinya di tengah masyarakat dalam beraktivitas," tutur Rizka menambahkan.
Khusus PMII Kota Pariaman, kata Rizka, pelaksanaan SIG adalah yang pertama kali sejak PMII berdiri di Kota Tabuik ini. Karenanya, ia berharap SIG ini bisa memotivasi kader perempuan PMII Kota Pariaman untuk terus berbenah diri mempersiapkan masa depannya.
Menurut Ketua Panitia SIG, Ninil Khaira Wahyuni, SIG diselenggarakan Kopri PC Kota Pariaman diikuti 25 peserta dari utusan PC PMII se-Sumbar dan Pekanbaru Riau. SIG yang bertemakan Aktualisasi Kesejahteraan Gender Dalam Bidang Pemberdayaan dan Kemasyarakat ini berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (1-2/11).
"Materi yang diberikan selama SIG antara lain strategi pengembangan diri, ke-Kopri-an dan citra diri kader Kopri, sejarah gerakan perempuan lokal, hukum Islam di Indonesia, perempuan perspektif Al-qur'an dan perempuan perspektif hadist," kata Ninil Khaira didampingi Ketua Kopri PC PMII Kota Pariaman Nur Afizah Islamiati.
Kontributor: Armaidi tanjung
Editor: Syamsul Arifin