Pacitan, NU Online
Masa tanggap darurat musibah banjir dan tanah longsor di Pacitan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan berakhir pada Senin 11 Desember 2017. Pacitan kini memasuki masa transisi selama tiga bulan ke depan untuk pemulihan.
PCNU Pacitan sejak bencana alam yang terjadi pada Selasa 28 November 2017 mendirikan posko bencana, menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepedulian dan uluran bantuan dari seluruh elemen masyarakat.
"Kami atas nama PCNU Pacitan yang telah mendirikan Posko NU Care-LAZISNU, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat luas," kata Ketua PCNU Pacitan KH Mahmud, Senin (11/12).
Ungkapan terima kasih itu dikhususkan pula kepada PCNU se-Jawa Timur besarta Banomnya yang telah menghimpun bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian layak pakai, obat-obatan dan juga dana dari masyarakat Jawa Timur untuk disalurkan kepada para korban bencana banjir dan tanah longsor yang tersebar di enam kecamatan di Pacitan.
"Terima kasih khususnya kepada PWNU Jatim melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), para relawan, PCNU se-Jatim dan banom-banomnya, perguruan tinggi NU dengan tim kesehatannya dan semua elemen masyarakat yang telah mempercayakan kepada Posko PCNU Pacitan untuk mendistribusikan bantuannya" imbuhnya.
Berbagai bentuk bantuan itu, lanjut Kiai Mahmud, sangat bermanfaat sekali untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana.
"Kami hanya bisa berdoa jazaakumullah ahsana jazaa katsira, amin, amin, amin. Semoga amal baik para donatur akan dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang lebih baik," tuturnya.
Hingga Senin (11/12) berbagai bentuk bantuan juga masih terus mengalir ke Posko PCNU, diantaranya dari PCNU Tulungagung, STAINU Madiun, dan IPNU-IPPNU Salatiga Jawa Tengah. Posko PCNU yang didirikan di kampus STAI Nahdlatul Ulama Pacitan ini, lanjut Kiai Mahmud, rencananya akan ditutup pada Selasa 12 Desember 2017.
"Untuk Posko PCNU Pacitan direncanakan berakhir penerimaan bantuan pada hari Selasa 12 Desember 2017. Tapi masyarakat masih bisa menyalurkan bantuannya melalui Posko PCNU Pacitan sambil menuntaskan distribusi bantuan kepada yang berhak," terangnya.
Mengutip data dari Pemerintah Kabupaten Pacitan, bencana alam menelan korban 25 orang jiwa, merusak 6.603 unit rumah, 126 unit sekolah, 19,5 Kilometer jalan di 78 ruas, 21 jembatan dan merusak 832 meter jaringan air bersih, dengam total kerugian sementara mencapai Rp 600 Miliar. (Zaenal Faizin/Abdullah Alawi)