Tegal, NU Online
Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Hj Nok Masruha mengatakan, Fatayat NU sebagai salah satu organisasi otonom yang mewadahi perempuan muda NU diharapkan menjadi garda terdepan perempuan NU.
"Sebagai ibu muda NU, Fatayat harus menunjukkan kekuatan dan energi utama sebagai garda perempuan terdepan NU," ujarnya.
Hal tersebut diungkapkan saat Pelantikan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Pecabean masa khidmat 2019-2022 sekaligus Pengajian Mudzakaroh PAC Fatayat NU Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Kamis (8/8) di Desa Pecabean Kecamatan Pangkah.
Menurutnya, sebagai garda terdepan perempuan NU, Fatayat NU harus memberikan manfaat bagi kepentingan umat.
"Fatayat NU memiliki peran sangat penting dalam membangun bangsa dan negara, serta membentuk karakter budaya generasi bangsa Indonesia," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Perwakilan Kepala Desa Pecabean Ustadz Nahdudin, Fatayat harus memosisikan diri menjadi pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga.
“Ungkapan bahwa perempuan adalah tiang negara memiliki makna dalam untuk membangun bangsa dan negara. Demikian juga Fatayat NU, dapat memperbaiki kualitas keluarga melalui berbagi prioritas bidang yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi," paparnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Pecabean masa khidmat 2019-2022 oleh Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Tegal. Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tegal Ida Hidayati ditandai dengan pengucapan ikrar Pengurus.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua PAC Muslimat NU Kecamatan Pangkah Hj Saodah, Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Pangkah Diah Rahajeng, Ketua PR NU Desa Pecabean Ahmad Rusdi, serta Pimpinan Ranting Muslimat NU dan Fatayat NU se-Kecamatan Pangkah.
Sementara itu Ketua Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Pecabean Murniyati kepada NU Online, Jumat (9/8) menuturkan, Fatayat NU Pecabean bertekad untuk lebih giat dan eksis dalam melakukan aktifitas organisasi dan syi'ar Islam Ahlussunah Waljamaah Annahdiyah.
“Mudah-mudahan kami dapat menjalankan amanat organisasi dengan baik untuk berkhidmat di Fatayat NU. Harapannya bisa diakui sebagai santrinya mbah Hasyim Asy'ari," ungkapnya. (Naelul Rizqon/Nurkhasan/Muiz)