Gelar PKD Pertama, PMII Melawi Siap Bentuk Pengurus Cabang
Selasa, 3 November 2020 | 23:30 WIB
Ahmad Rifqi Hidayat
Kontributor
Melawi, NU Online
Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan kaderisasi kedua di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Untuk itu, para mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut bakal diakui sebagai anggota yang siap menjadi pemimpin PMII. Hal ini menjadi istimewa bagi Pengurus Komisariat PMII Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
"Ini adalah PKD pertama kali sehingga sangat penting bagi kalian untuk menjadi bagian dari sejarah pengembangan PMII di Nanga Pinoh," kata Majlis Pembina Komisariat PMII Melawi M Midi Amin dalam sambutan pembukaan di Aula Graha Aswaja Sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Melawi, Jumat (30/10).
Dalam kesempatan itu, Midi mengingatkan agar peserta PKD mengikuti rangkaian kegiatan dan materi PKD dengan serius sejak awal hingga akhir kegiatan. "Kalian harus bersungguh-sungguh dalam kaderisasi sejak tahap ini. Sebab materi dan pengalaman berorganisasi tidak akan pernah kalian dapatkan di bangku perkuliahan," ucapnya.
Menurutnya, aktivitas berorganisasi dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan potensi diri serta mengembangkan cara berpikir dan kualitas pribadi sebagai mahasiswa. Dengan bekal tersebut nantinya seorang kader mampu bersaing dalam pengembangan diri selanjutnya.
"Pengalaman berorganisasi tidak hanya bermanfaat di dunia gerakan mahasiswa, namun juga di dunia kerja dan bahkan di masyarakat," ujarnya.
Perlu diketahui, selama ini PMII Melawi masih berstatus sebagai komisariat dari PC PMII Kabupaten Sintang. Sehingga dengan adanya PKD tersebut, Midi berharap para kader muda NU Melawi bisa segera membentuk Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Melawi.
"Semoga dalam waktu dekat ini bisa membuat kepengurusan tingkat cabang sehingga kegiatan keorganisasian dan pengkaderan bisa segera dimaksimalkan dan tidak lagi merepotkan sahabat PMII Sintang," harapnya.
Ketua panitia sekaligus ketua persiapan pembentukan Pengurus Cabang PMII Kabupaten Melawi Fredi Almusyafirin mengatakan, PKD digelar selama 3 hari. Dimulai dari tanggal 29 sampai 31 Oktober 2020. Kegiatan diawali dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama PCNU Melawi.
"PKD PMII perdana ini sengaja pembukaannya dibarengkan dengan peringatan Maulid Nabi yang diadakan PCNU Melawi," kata Fredi kepada NU Online, Selasa (3/11).
Para kader NU dituntut harus mampu berkembang dengan membaca situasi terkini sesuai analisis sosial, karena itu, kata Fredi PKD mengangkat tema 'Rekonstruksi Kesadaran Mahasiswa Menuju Agen Perubahan Guna Menyiapkan Kader yang Progresif, Militan, dan Bermoral Tinggi dengan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW di Tengah Ombang Ambing Politik dan Pandemi Covid-19'.
Selain itu lanjutnya, PMII sebagai bagian dari gerakan ahlussunnah ala NU harus bisa berjuang melestarikan tradisi dan ajaran aswaja NU. Salah satunya membaca maulid.
"PMII harus bisa berjuang menjaga negara dan amaliah keagamaan sebagaimana yang digariskan Hadratussyekh Hasyim Asy'ari. Sebab PMII ini kan lahir dari rahimnya NU," ujarnya.
Meski kegiatan tersebut terbilang sukses, namun Fredi mengakui kurang maksimal dalam target peserta lantaran dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. "Karena aturan pencegahan wabah Covid-19 sehingga kami harus membatasi peserta, harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan harus mengantongi surat izin dari Kepolisian serta Satgas Covid-19 Melawi," bebernya.
Kontributor: Sukarno, Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua