Ponorogo, NU Online
Memasuki era baru yang dikenal dengan new normal, banyak hal yang harus diselesaikan. Apalagi bagi struktur Nahdlatul Ulama, baik badan otronom dan lembaga. Namun demikian, yang harus diperhatikan adalah menjaga protol kesehatan.
Hal tersebut sebagaimana dilakukan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pada pekan lalu menggelar rapat kerja cabang (Rakercab).
“Pada rapat tersebut struktural PC GP Ansor Ponorogo bersama 21 Pimpinan Anak Cabang GP Ansor membahas strategi pengawalan masyarakat dan pesantren di era new normal,” kata Syamsul Ma’arif, Selasa (7/7).
Ketua PC GP Ansor Ponorogo ini menjelaskan bahwa Rakercab digelar dalam dengan kehadiran secara fisik unsur pimpinan, demikian juga secara online yakni para pengurus di tingkat PAC se-Ponorogo.
“Hal itu untuk disipilin dalam penggunaan protocol kesehatan dan juga tetap mematuhi peraturan organisasi bahwa Raker harus diikuti oleh pengurus tingkat PC dan PAC se-Kabupaten ponorogo,” terangnya.
Acara dibuat online dan ofline agar pesertanya tidak begitu banyak, tetapi tetap sesuai aturan organisasi untuk melibatkan PAC di masing masing kecamatan.
Ndan Syamsul, sapaan Ketua PC GP Ansor Ponorogo mengungkap dalam rapat tersebut dirinya menyampaikan kepada seluruh ketua dan struktural GP Ansor PAC agar mengambil peran dalam gerakan. Minimal dengan empat tugas yang dibebankan sesuai dengan visi besarnya yaitu, revitalisasi amaliah tradisi, penataan sistem kaderisasi, pemberdayaan kader dan pemanfaatan media sosial untuk pemberdayaan kader.
"Dari keempat tugas tersebut masih ada tugas dari keluarga besar NU yaitu bagaimana mengembalikan kepemimpinan kiai. Jadi, Ansor Ponorogo akan terus selalu siap mengawal karena sebagai khadimul ulama," tegasnya.
Sementara itu, melalui jejaring online, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, Gus Syafiq Syauqi yang turut hadir turut bersyukur dan memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut.
"Bahwa baru kali ini Raker dilaksanakan dengan keterpaduan daring dan luar jaringan atau luring dan tetap dilakukan karena bagian dari mekanisme organisasi agar tetap berjalan," paparnya.
Gus Syafiq bahwa Ansor juga berpesan GP Ansor harus tetap sebagai garda terdepan menjadi benteng ulama dan kader Ansor juga harus multitalenta masuk di semua lini serta semua bidang serta terus mewarnai dalam semua gerakan.
"Tidak hanya itu GP Ansor melalui Rijalul Ansor-nya juga menyiapkan kiai muda untuk terus mengawal amaliah dan tradisi Nahdlatul Ulama baik di pesantren maupaun yang ada di masyarakat," tegasnya.
Gus Syafiq menambahkan selain mengawal ulama dan menyiapkan, kader Ansor adalah organisasi yang paling solid. "Satu kata mulai dari pimpinan pusat hingga pimpinan ranting serta mempunyai garis komando yang jelas," pungkasnya.
Sementara itu, H A Ghufron Sirodj selaku Sekertaris PW GP Ansor Jatim juga hadir dalam daring Raker tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan program kerja dan rancangan kerja masing-masing departemen sehingga menghasilkan program kerja yang aplikatif terutama tentang pengawalan pesantren dan masyarakat di era new normal saat ini.
Kontributor: Yoga
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua