Jombang, NU Online
Bukalapak bekerja sama dengan Pesantren Tebuireng menggelar seminar dan edukasi pemberdayaan ekonomi rakyat, Senin (26/3). Diharapkan dari kegiatan ini wawasan kewirausahaan santri kian terasah dan mampu menciptakan peluang bagi bertambahnya pendapatan dengan memanfaatkan teknologi.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), saat memberikan sambutan pada seminar pemberdayaan ekonomi rakyat. Kegiatan ini juga dihadiri Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak, Muhammad Isa Lombu, Strategis Advisor to CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Owner/Creator Bukalapak, dan H Muhammad Ghosi, Direktur Utama BPR Syariah Lantabur Tebuireng.
Menurut Pengasuh Pesantren Tebuireng ini, dengan adanya pelatihan dapat memperluas wawasan kewirausahaan di Pesantren Tebuireng. “Kami bisa menanamkan kepada para santri untuk berjualan atau berwirausaha dengan jujur, berkah, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata kiai yang juga Rektor Universitas Hasyim Asy’ari ini.
“Mengapa kami tidak mengundang para menteri dan sebagainya? Pada awalnya kita berfikiran seperti itu,” kata adik kandung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini. Namun akhirnya diputuskan untuk mengundang orang luar dan yang jarang ditemui, lanjutnya.
Karena bila ingin mengetahui kabar para menteri atau apapun itu, bisa dengan mudah mengaksesnya, baik itu dari media cetak atau sosial media. “Dengan orang luar, kita bisa mendapatkan inovasi baru, atau ide-ide yang bagus,” jelas cucu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari itu.
Gus Sholah berharap dari pelatihan ini selain dapat membantu masyarakat membuka cakrawala tentang dunia, juga untuk menjawab kebutuhan terhadap perkembangan ekonomi digital.
“Yang namanya gadget (gawai) itu harus kita pakai untuk sesuatu yang bagus, produktif, dan memiliki nilai tambah. Juga sesuatu yang memberi kita keuntungan ekonomi,” pesan Gus Sholah. (Red: Ibnu Nawawi)