Parepare, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Parepare, Sulawesi Selatan bersama badan otonomnya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Peringatan Maulid Nabi Muhammad itu berlangsung di Masjid Raya Parepare, di Jalan Mesjid Raya, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung, pada Rabu (26/10/2022).
Ketua PCNU Parepare, Kiai Hannani mengatakan peringatan Maulid yang baru pertama kali digelar di Masjid Raya Kota Parepare oleh PCNU Parepare. Diharapkan kedepan bisa kembali dilangsungkan kegiatan-kegiatan lainnya di masjid tersebut.
"Ini pertama kali kami NU Parepare menempati masjid ini berkegiatan. Mudah-mudahan bisa bekerja sama kedepan dalam kegiatan-kegiatan kedepannya," jelas Kiai Hannani dalam sambutannya.
Rektor IAIN Parepare itu juga menyebutkan Pondok Pesantren Zubdatur Asrar NU Parepare terpilih salah satu pondok yang akan menggelar Halaqah Fiqih PBNU.
"Kami informasikan kepada seluruh hadirin, bahwa Pondok Pesantren Zubdatur Asrar terpilih dari 250 titik yang akan digelar Halaqah Fiqih oleh PBNU, walau pondok ini baru tapi sudah dipercaya," lanjut Kiai Hannani.
Sementara Ketua Lakpesdam PBNU, H Ulil Abshar Abdalla yang hadir pada acara tersebut mengatakan, Parepare sudah banyak melahirkan banyak ulama dan tokoh nasional.
"Kota Parepare tanah yang berkah, banyak tokoh yang lahir di sini. Salah satunya Almarhum KH Abdul Rahman Ambo Dalle dan Presiden Ketiga RI Bachruddin Jusuf Habibie," jelasnya.
Dirinya juga mendoakan Ketua Tanfidziyah PCNU Parepare akan menghadirkan berkah bagi umat manusia terkhusus di Parepare.
"Kepempinan Ketua PCNU Parepare sekaligus Rektor IAIN Parepare ini akan membawakan berkah untuk umat Muslim. Tak hanya itu bagi bangsa Indonesia dan umat manusia," ujarnya.
Gus Ulil juga mengatakan Kiai Siddiq mengajarkan berkah NU itu tidk terbatas untuk Nahdiyin, namun mengalir kepada semua golongan anggota masyarakat.
Disampaikan bahwa agama harus dipelajari lewat para kiai, ulama-ulama sampai sahabat-sahabat Kanjeng Nabi. Maulid Nabi diperingati sebagai salah satu cara meladani Kanjeng Nabi.
"Kita hidup yang di Parepare, tidak pernah melihat Kanjeng Nabi, sahabatnya Kanjeng Nabi. Sesuatu yang sangat istimewa sekali, kita meladani Kanjeng Nabi," ujarnya.
Teladan dari Kanjeng Nabi salurannya adalah wasilahnya, perantaraannya melewati para ulama. "Ulama Islam terutama yag kita ikuti Nahdlatul Ulama kita diberi ajaran. Caranya adalah seperti ini yaitu meneladani ajaran ulama melalui ajaran iman, islam dan ikhsan. Ini penting sekali," tegas Gus Ulil.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua