Bondowoso, NU Online
Ketua umum non aktif PBNU, KH. Hasyim Muzadi menegaskan tidak akan menghalangi digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) terkait pencalonannya sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan dalam pemilu presiden 5 Juli mendatang.
"Silakan saja apabila ada yang ingin menggelar MLB asal sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU," katanya usai menghadiri pernikahan putri KH. Maksum pimpinan di Ponpes Al-Islah, desa Dadaban, kecamatan Grujugan, kabupaten Bondowoso, Jatim, Minggu.
<>Hadir dalam acara itu antara lain presiden PKS DR. Hidayat Nurwahid, Ketua PP Muhammadiyah Prof.DR. Syafi’i Ma’arif, Gubernur Jatim Imam Utomo, dan mantan Gubernur Jatim Basofi Sudirman.
Sementara sejumlah kiai yang hadir antara lain, KH. Fawaid As’ad pimpinan Ponpes Salafi’iyah Safiiyah, Sukorejo, Situbondo, KH. Hasan Mutawakil pimpinan Ponpes Hasan Genggong, Probolinggo, dan Pimpinan Ponpes Gontor KH, DR.Zuhri Zarkassi. Hasyim menjelaskan, untuk menggelar Muktamar Luar Biasa NU harus didasarkan atas usulan dari pengurus cabang dan pengurus wilayah yang kemudian disampaikan ke pengurus syuriah.
Artinya, apabila keinginan untuk menggelar MLB NU tidak melalui jalur yang telah ditentukan oleh AD/ART NU, muktamar itu tidak syah dan dianggap tidak pernah ada. Mengenai keinginan menggelar MLB yang hanya didasarkan pada keinginan sekelompok atau orang perorang-orang, menurut dia, bukanlah hal yang harus dirisaukan sebab hal itu tidak sesuai dengan garis kebijakan organisasi.
Pernyataan KH. Hasyim ini terkait desakan dari Jaringan Kaum Muda Nahdlatul Ulama (JKM-NU) Sudra Jabar dan Komite Bersama Warga Nahdlatul Ulama (NU) Penyelamat Khittah 1926 Yogyakarta, yang menuntut Pengurus Besar NU (PBNU) membentuk tim pengawas yang memiliki otoritas guna menindak setiap jajaran pengurus NU yang memanfaatkan institusi NU sebagai "mesin politik".
Jika PBNU tidak mengindahkan tuntutan itu, JKM-NU minta pelaksanaan Muktamar NU yang sedianya akan dilangsungkan pada bulan Desember 2004 nanti dipercepat menjadi tanggal 5 Juli 2004. (atr/cih)
Terpopuler
1
Rais 'Ali JATMAN KH Achmad Chalwani Siap Rangkul Pengurus Era Habib Luthfi
2
Khutbah Jumat: Muhasabah Akhir 2024, Momentum Tobat dan Memperbaiki Kualitas Ibadah
3
Kabar Duka: KHR Mahfudz Hamid Pengurus LD PBNU dan Ketua PP MDS Rijalul Ansor Wafat
4
PBNU Tegaskan PCNU dan PWNU Seluruh Indonesia Tolak MLB
5
GP Ansor Kutuk Arogansi Anggota Polisi Banting Warga di Pelabuhan Ambon
6
Khutbah Jumat: Mari Tutup Akhir Tahun dengan Bertobat dan Menyesali Dosa
Terkini
Lihat Semua