Tegal, NU Online
Pemerintah mengeluarkan imbauan untuk tidak mengadakan kegiatan perkumpulan atau pertemuan di tengah mewabahnya virus Corona atau Covid-19. Namun bagaimana dengan kebiasaan warga Nahdlatul Ulama yang kerap mengelar kegiatan bersama dan jumlah jamaah juga besar?
Ternyata sejumlah acara Nahdlatul Ulama termasuk Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tegal, Jawa Tengah tidak kekurangan akal. Kegiatan rutin Rijalul Ansor di kawasan setempat tetap berjalan meskipun pesertanya berada di kediaman masing-masing. Hal ini karena kegiatan dilakukan secara online.
“Ini kali kedua kegiatan rutin Rijalul Ansor diselenggarakan secara online. Kami memanfaatkan aplikasi Zoom sehingga semua anggota tetap dapat bersama mengikuti kegiatan melalui perangkat komunikasi masing-masing,” kata Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kota Tegal, Rif’an Afif, Jumat (3/4).
Dijelaskan bahwa kegiatan Rijalul Ansor memiliki jadwal rutin setiap dua pekan dengan lokasi bergilir di 4 wilayah Pimpinan Anak Cabang yang ada di tingkat kecamatan. Materi acara terdiri dari pembacaan Ratibul Kubra, tahlil, dan kajian kitab kuning.
Meskipun saat ini hanya bisa dilakukan secara online, namun mata acara tidak berubah.
"Kami tetap bersama membaca Ratibul Kubra yang merupakan ijazah langsung dari Maulana Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan untuk semua kader di Kota Tegal. Kemudian dilanjutkan tahlil untuk mendoakan muassis maupun sesepuh
jamiyah Nahdhatul Ulama. Lalu disambung kajian tematik sesuai jadwal dari mulai fikih, tasawuf, maupun tarikh atau sejarah,” terangnya.
Menurut Rif’an, kegiatan rutin tersebut merupakan ruh dari organisasi Ansor. Sebagai bagian dari jamiyah perkumpulan ulama, Ansor tidak bisa lepas dari karakteristik santri.
“Pada dasarnya setiap kader Ansor adalah santri. Kegiatan Rijalul Ansor dimana di dalamnya berisi pembacaan dzikir, tahlil, doa dan ngaji yang tidak lain merupakan aktifitas khas santri. Semua ditujukan agar jiwa maupun spirit kesantrian tetap terjaga pada setiap kader,” katanya kepada peserta.
Di saat pandemi virus Corona sedang melanda dunia seperti saat ini, imbuh Rif’an, kedekatan dengan Sang Khaliq harus semakin ditingkatkan.
“Kita boleh saja untuk sementara waktu tidak berkumpul di satu majelis yang sama. Namun dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kita tetap berupaya bersama mendekat kepada Allah, ndepe-ndepe agar wabah ini segera diakhiri,” imbuhnya.
Rencananya, pelaksanaan agenda rutin secara virtual tersebut akan terus dilakukan hingga situasi kembali pulih.
“Kita ikuti imbauan pemerintah sebagaimana diinstruksikan juga baik oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama selaku orang tua kita maupun oleh Pimpinan Pusat GP Ansor sebagai pimpinan. Sepanjang situasinya belum normal dan himbauan pemerintah belum dicabut, kami menghindari pelaksanaan acara yang menghadirkan banyak orang,” pungkasnya.
Ketua PC GP Ansor Kota Tegal Sarwo Edi menjelaskan, pihaknya untuk sementara tidak menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang. Hal ini sebagaimana imbauan pemerintah kepada masyarakat agar menerapkan social distancing sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Sejalan dengan hal tersebut, lanjutnya, pada 15 Maret lalu Pimpinan Pusat GP Ansor juga telah mengeluarkan instruksi agar pimpinan di semua tingkatan menunda kegiatan yang melibatkan banyak peserta seperti apel Banser, pengkaderan, pelantikan, dan kegiatan lain.
Dalam pandangannya, wabah Covid-19 sudah menyebar hampir ke semua wilayah. Penanganannya tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Ini menjadi tanggung jawab masyarakat juga.
“Kita harus bersama-sama turut menekan laju penyebaran virus tersebut dengan mematuhi imbauan pemerintah,” pungkasnya.
Kontributor: Kurniawan Muhammad
Editor: Ibnu Nawawi