Wahyu Majiah
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Azhari, menyatakan bahwa berdasarkan pemantauan hilal di enam titik di Aceh, hilal diprediksi tidak akan terlihat pada hari ini.
Hal tersebut diungkapkan Azhari saat ikut memantau hilal di Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar, Ahad (10/3/2024) petang. Pihaknya melakukan pemantauan dengan menggunakan lima teleskop khusus.
"Posisi hilal 0,83 derajat dan kemungkinan tidak nampak. Menurut ahli falakiyah, hilal juga tidak akan terlihat," kata Azhari.
Meskipun demikian, Azhari menegaskan bahwa penetapan awal Ramadhan tetap menunggu keputusan sidang isbat di Kementerian Agama Republik Indonesia yang sedang berlangsung hari ini.
"Kami juga sudah diundang dalam sidang tersebut," ujarnya.
Azhari menjelaskan bahwa ada dua metode yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan bulan).
"Mungkin ada masyarakat yang mulai berpuasa besok karena berdasarkan pemahaman dan kajian mereka. Tapi, kita tetap menunggu pengumuman resmi dari pemerintah yang menggunakan metode rukyat," terangnya.
Azhari mengimbau kepada masyarakat untuk saling menghargai perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan.
"Meskipun berbeda, kita tetap satu tujuan, yaitu menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Mari kita jaga keharmonisan dan saling menghormati," imbaunya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua