Padang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Imam Bonjol Padang memperingati Hari Santri Nasional dengan membacakan Shalawat Nariyah yang diikuti oleh ribuan orang dan anggota PMII Sabtu (22/10) di Masjid Kampus Baitul Hikmah IAIN Imam Bonjol Padang.
Ketua Komisariat PMII IAIN Imam Bonjol Padang Irwan Suhendra mengatakan, sebagai kader PMII merupakan bagian dari santri yang berpenggang teguh pada ajaran islam Ahlussunnah Wal-Jama'ah tentu bertanggung jawab moral untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional. Hal ini tak terlepas dari intruksi Pengrusus Besar Nahdatul Ulaman(PBNU) kepada seluruh keluarga besar Nahdatul Ulama untuk memperingati dan memeriahkan hari santri dengan Salawat Nariyah.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” sambung pria yang akrab disapa Wawan ini.
Kegiatan peringatan Hari Santri ini diawali Shalawat Nariyah dan dilanjutkan dengan tabligh akbar dengan tema “rekam jejak santri merebut kemerdekaan, menjaga nkri sampai sekarang” yang disampaikan Wakidul Kohar, aktivis PMII tahun 1994 di Kota Padang.
Mabincab PMII Padang Firdaus mengutip perkataan KH Musofa Bisri (Gus Mus) “Santri itu bukan hanya yang pernah mondok saja, tetapi yang berakhlak santri, maka ia disebut santri”
“Maka kita patut berbangga menjadi santri dan menjadi kader PMII. Karena pada saat ini negara telah mengakui tentang keberadaan santri dan perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan juga menjaga keutahan NKRI, dengan menetapkan Hari Santri Nasional,” sambung Firdaus yang juga Mantan Ketua Umum PMII kota Padang.
Pada helatan ini tampak hadir juga para alumni PMII Kota Padang Habibullah, Yosef Firman Susilo, Yonnarlis, Yuhendra dan lain-lain. (armaidi tanjung/abdullah alawi)