Daerah

HUT TNI, Generasi Muda Perlu Miliki Jiwa Kepahlawanan Tokoh Pesantren

Selasa, 5 Oktober 2021 | 02:00 WIB

HUT TNI, Generasi Muda Perlu Miliki Jiwa Kepahlawanan Tokoh Pesantren

Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat berziarah ke makam pahlawan di kompleks Pesantren Tebuireng, Senin (4/9/2021). (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online

Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Tentara Nasional Indoensia (TNI), Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat berziarah ke makam pahlawan di kompleks Pesantren Tebuireng, Senin (4/9/2021). Di kompleks tersebut terdapat makam Pahlawan Nasional KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid.

 

Nurhidayat pada kesempatan itu mengajak generasi muda mewarisi jiwa kepahlawanan tokoh pesantren seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

 

"Kita ingin mewarisi, bagaimana mereka (tokoh Pesantren Tebuireng) memperjuangkan Indonesia ini dengan keringatnya dan darahnya, yang harus kita contoh sebagai generasi muda. Mereka menjadi pahlawan yang berjasa pada negeri ini. Perlu kita untuk mengikutinya," jelasnya.

 

Kedatangan pria Kelahiran 7 Desember 1965 tersebut disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab dan Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho.

 

Nurhidayat mengatakan bahwa mantan ketua PBNU KH Abdurrahman Wahid adalah sosok yang sangat layak ditiru. Hal tersebut dikarenakan pria akrab disapa Gus Dur itu bisa diterima diberbagai kalangan tanpa memperhatikan agama dan suku.

 

"Kita tahu bagaimana Presiden Abdurrahman Wahid bisa mempersatukan seluruh umat, apa pun agamanya, apapun golongannya, dijadikan satu. Itu kita kenang bersama," imbuhnya.

 

Oleh karenanya, Nurhidayat dan TNI sengaja melakukan ziarah ke Pesantren Tebuireng untuk menyerap semangat kecintaan toko-tokoh Tebuireng kepada bangsa Indonesia. Di kompleks makam Tebuireng terdapat dua pahlawan nasional yaitu KH M Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim.

 

KH M Hasyim Asyari dikenal sebagai gurunya tokoh agama Islam Indonesia dan pencetus resolusi jihad 22 Oktober 1945. Kiai Hasyim dan Nahdlatul Ulama saat itu menyerukan bahwa menolak dan melawan penjajah adalah fardlu ain (wajib bagi setiap individu). Dua hari kemudain pasukan sekutu mendarat di Surabaya.

 

Sementara itu, Kiai Wahid Hasyim adalah salah seorang anggota BPUPKI dan perumus Pancasila. Ia menjabat Menteri Agama di tiga kabinet (Kabinet Hatta, Kabinet Natsir dan Kabinet Sukiman).

 

"Dengan kita ziarah ini untuk mengingat jasa beliau semua. Bagaimana beliau-beliau sudah melaksanakan perjuangan dengan baik. Kegiatan yang sama dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, dan Blitar. Pelaksanaan ini untuk mengenang jasa para pahlawan dan mencontoh semangatnya," tegasnya.

 

Nurhidayat juga meminta generasi muda Indonesia mempersiapkan diri untuk meneruskan perjuangan para pahlawan seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Hasyim Asyari. Hal tersebut sebagai wujud rasa syukur dan menghargai jasa para pahlawan dan tokoh bangsa.

 

"Kita ingin mewarisi. Kita harus mempersiapakan diri melanjutkan perjuangan beliau. Kita ingin generasi muda bersama-sama membuat Indonesia bersatu. Makanya tema HUT ke-76 TNI tahun ini bersatu, berjuang, kita pasti menang," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Kendi Setiawan