Pacitan, NU Online
Bagi warga NU, bulan Rajab memiliki makna yang sangat istimewa. Selain sebagai trilogi bulan-bulan mulia seperti Sya'ban dan Ramadlan, beberapa peristiwa besar bersejarah juga terjadi di bulan Rajab.
Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan hal itu Sabtu malam (7/4) dalam acara peringatan hari Lahir (Harlah) ke 95 NU, pelantikan pengurus PCNU masa khidmat 2017-2022, dan peresmian Kantor NU Pacitan.
"Bagi warga NU bulan Rajab mempunyai makna istimewa, sebab bulan Rajab merupakan syahrullah (bulannya Allah) di mana kita diperintahkan untuk lebih membersihkan nurani kita dalam rangka menyambut kehadiran bulan suci ramadhan. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah yang selalu kita dengungkan, Allahumma bariklana fi rajaba wa sya'bana waballigna fi ramadhan," ungkapnya di halaman kantor PCNU kelurahan Baleharjo Pacitan.
Keistimewaan selanjutnya, menurut pengasuh pesantren Zaenul Hasan Genggong Probolinggo, Jam'iyyah Nahdlatul Ulama didirikan pada bulan Rajab.
"Bulan Rajab bagi warga NU selalu istimewa. Karena di bulan ini pula Hadratussyaikh romo KH Hasyim Asy'ari setelah mendapatkan isyarah tongkat dari Syaikhona Kholil Bangkalan, yang merupakan guru dari ulama-ulama besar Nusantara, mendirikan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama pada tanggal 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926," jelasnya.
Di Bulan Rajab pula, kiai Mutawakkil menjelaskan, memiliki makna istimewa bagi warga pondok pesantren di nusantara. Karena di bulan Rajab ini ada momentum yang sangat bersejarah. Yaitu wafatnya ulama besar internasional asal pesantren Tremas Pacitan yang karyanya bukan hanya tersebar di bumi Nusantara tapi juga tersebar ke seluruh dunia, khusus di negara-negara Arab.
"Beliau adalah Hadratilmarhum waliyullah al 'allamah Syaikh Mahfudz bin Kiai Abdullah bin Kiai Abdul Manan Attarmasi. Yang wafat dan peringati haulnya pada tanggal 1 Rajab 1338 Hijriyah atau enam tahun sebelum kelahiran Nahdlatul Ulama," tuturnya.
Kiai Mutawakkil menitipkan pesan kepada warga NU agar selalu memiliki keyakinan bahwa keberadaan NU akan membawa barokah dan kemaslahatan bagi jamaahnya dan bagi bangsa dan negara, sebab NU merupakan warisan dari para Aulia'.
"Oleh karena itu kita harus yakin bahwa keberadaan Nahdlatul Ulama ini sengaja diadakan oleh Allah untuk keselamatan kita dan keluarga kita, bahkan untuk keselamatan bangsa dan negara yang kita cintai ini," pesanya. (Zaenal Faizin/Muiz)