Daerah

Kenalkan kepada Masyarakat, Seniman Kaligrafi Kudus Dirikan Galeri Wisata Edukasi

Selasa, 25 Agustus 2020 | 10:00 WIB

Kenalkan kepada Masyarakat, Seniman Kaligrafi Kudus Dirikan Galeri Wisata Edukasi

Seniman kaligrafi asal Kudus, Safiq Afandi (Foto: NU Online/Syaiful Mustaqim)

Kudus, NU Online

Seniman kaligrafi, Safiq Afandi yang tinggal di Kudus, Jawa Tengah dalam waktu dekat buka galeri wisata edukasi kaligrafi yang rencananya akan di tempatkan di Dukuh Dersono, Kajar, Dawe, Kudus. 

 

“Mohon doanya untuk pengembangan membuat konsep wisata edukasi kaligrafi di lereng Gunung Muria,” ucapnya. 

 

Bagi Safiq Afandi menggeluti seni kaligrafi tidak sekadar mencari nafkah saja. Akan tetapi merupakan sarana untuk berdakwah menyampaikan ayat, kalam, dan hadits. 

 

Dikatakan, sejak lulus dari Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus tahun 1999 silam, pria yang akrab disapa Kang Safiq pernah berguru kepada master kaligrafi Kudus KH Nur Aufa Shiddiq selama 1 tahun. 

 

"Setelah itu saya kembangkan bertahap secara otodidak dengan menyesuaikan kreasi dan juga mood. 

 

Saya menekuni bidang kaligrafi sudah 6 tahunan ini. Sudah banyak karya bahkan ratusan jumlah yang kami produksi," ungkapnya. 

 

“Termasuk ketika tokoh-tokoh NU datang ke Kudus, untuk ngalap berkah saya menghadiahi logo NU untuk beliau-beliau. Di antaranya saya berikan untuk Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, dan Habib Umar Muthohar,” katanya Senin (24/8). 

 

Selain ngalap berkah tujuan lain lanjutnya cita-cita anfauhum lin naas (bermanfaat untuk sesama) bisa tercapai. Pemilik galeri seni dan kaligrafi 'Romansa Art' ini juga ingin memberikan cenderamata logo NU untuk kiai, ulama, dan habaib lain. Semisal untuk Habib Luthfi, Gus Mus, dll. 

 

“Namun sampai saat ini belum menemukan wasilah (perantara) memberikannya,” tuturnya.


Menurutnya, ada banyak macam seni kaligrafi, di antaranya naskhi, sulusi, diwani, khufi, dan lain-lain. Akan tetapi dirinya lebih memilih aliran bebas. Adapun media yang saat ini menjadi konsennya yaitu kanvas dengan cat, dan media kanvas dengan tulisan timbul.

 

 

Rancang Wisata Edukasi

Pengembangan wisata edukasi ini terang pria kelahiran Kudus, 18 Mei 1980 tidak lain bertujuan untuk menambah ikon baru di Kota Kudus. “Semoga nantinya destinasi baru ini semakin meneguhkan Kudus sebagai kota santri, kota wali, dan kota relijius,” harapnya. 

 

Putra kedua pasangan Sumarlan-Siti Chumaidah ini untuk persiapan peluncuran, pihaknya sudah menyiapkan karya-karya yang akan dipajang dari yang berbahan stereofom, kanvas, dan aneka limbah yang tidak terpakai.  Salah satu produk seni yang akan dipampang adalah kiswah dan pintu kakbah. 

 

“Saya buat dalam bentuk ukiran dengan ukuran 150 cm x 270 cm. Untuk pintu kakbah sebagaimana yang tertera tulisan kakbah. Juga dilengkapi dengan ayat Al-Qur’an dan ornamen lain. Adapun bahan dari kanvas, triplek, tulisan dari spon. Sedang pigura dari limbah kayu jati. Beratnya 100 kg lebih. Ini sudah jadi dan kami pasang di vila wisata edukasi,” terangnya.

 

Selain karya-karya sendiri, Kang Safiq yang pernah nyantri di bawah asuhan KH Arifin Fanani ini juga menggandeng para master kaligrafi di Kudus jawara tingkat Kabupaten hingga Internasional yang nanti karyanya didisplay vila wisata kaligrafi. 

 

Ditambahkan, dengan merintis wisata edukasi kaligrafi tujuannya tidak hanya untuk urusan ekonomi saja tetapi juga untuk syiar. Dirinya berharap melalui wisata edukasi kaligrafi para kaligrafer istiqamah berkarya, berkembng, juga perlu dukungan pemerintah. 

 

“Menurut kami perhatian pemerintah terhadap seni kaligrafi masih minim. Ke depan semoga perhatian semakin meningkat pegiat seni kaligrafi maupun seni-seni lain semakin giat mengaktualisasi, memproduksi dengan semakin bagus dan menarik,” pungkasnya. 

 

Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz