Daerah

Ketika Kiai Siroj Tugasi Kiai Sya'roni Berkeliling Membangun NU Pamekasan

Jumat, 28 Februari 2020 | 15:00 WIB

Ketika Kiai Siroj Tugasi Kiai Sya'roni Berkeliling Membangun NU Pamekasan

RP. KH Thoriq Sya’rani, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Pamekasan. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Pamekasan kini sudah mengakar di 178 desa dan 11 kelurahan. Penyebaran NU di Kabupaten ‘api tak kunjung padam’ itu diinisiasi oleh pendirinya, yaitu Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum Bettet, alm. RKH. Sirojuddin.

 

“Dulu, pendiri NU di Pamekasan ini Kiai Siroj, panggilan akrab RKH. Sirojuddin. Sampai kemudian ada Kiai Sya’rani yang diperintahkan oleh beliau untuk keliling di Kabupaten Pamekasan dalam proses pendirian NU, khususnya di Kecamatan Proppo ini," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam RP. KH. Thoriq Sya’rani.

 

Penegasan tersebut diketengahkan Kiai Thoriq saat dirinya menyampaikan ceramah agama pada acara Isra Mi’raj yang digelar Ikatan Hajjah Muslimat (IHM) NU Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Proppo, Kamis (27/2) di Desa Banyubulu, Proppo, Pamekasan.

 

Kiai Thoriq sendiri merupakan putra dari Kiai Sya'roni. Kiai Thoriq mengisahkan perjuangan keras ayahnya dalam menyebar-luaskan NU di Kabupaten Pamekasan.

 

"Beliau tidak mengenal siang maupun malam. Bahkan, malam-malam Kiai Sya’rani bertamu ke rumah-rumah warga mengucapkan ‘Assalamu alaikum’ untuk mendirikan NU. Semangat mengabdi guna mencari barokah menjadi energi untuk bergerak membesarkan NU,” terangnya.

 

Perjuangan Kiai Sya'roni, ungkapnya, mendapatkan respon positif dari segenap warga. Itu tidak terlepas dari strategi dakwah yang mengedepankan sikap rahmah ketimbang amarah.

 

Muaranya, terbentuklah kepengurusan NU di pelosok-pelosok desa yang ada di Kabupaten Pamekasan. Kepengurusan tersebut melahirkan banyak pemimpin secara berkesinambungan.

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Sya'roni menjelaskan bahwa Muslimat NU merupakan sayap perjuangan NU dalam memperjuangkan dan membentengi paham Ahlussunnah wal Jama’ah di kalangan perempuan. Badan otonom (banom) yang khusus mewadahi perempuan Nahdliyin ini, juga memiliki peran penting memajukan NU.

 

"Peranan Muslimat juga sangat vital dalam kemajuan. Ikatan Hajah Muslimat NU ini memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan beragama dan berbangsa,” ujar Kiai Sya'roni.

 

Melalui IHM NU, tekannya, Muslimat NU harus mampu memposisikan diri sebagai organisasi sayap yang menjadi kepanjangan tangan dalam menyampaikan visi misi NU.

 

"Tentu juga bergerak aktif dalam membumikan ajaran-ajaran Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah di kalangan perempuan.

 

Selain dihadiri oleh pengurus PAC Muslimat NU Proppo, tampak hadir juga dalam acara yang diikuti oleh 300 lebih anggota itu Wakil Sekretaris PCNU Pamekasan, Kiai Hambali Mawardi. Mereka tampak khidmah menyimak ceramah Kiai Sya'roni dari awal hingga akhir.

 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR