Daerah

Ketua Fatayat NU Jatim bagi Pengalaman di Komunitas Non Muslim

Kamis, 19 Desember 2013 | 11:04 WIB

Surabaya, NU Online
Menyampaikan materi kewirausahaan dengan peserta berlatar belakang Kristen ternyata menyisakan cerita mendalam. Khususnya antusias peserta dan keseharian dalam mencari makanan halal.
<>
Kegiatan dimaksasud adalah Training of Entrepreneur; Start Your Green Business. “Pesertanya adalah non Muslim yakni Kristen dan Katolik,” kata Hikmah Mafaqih kepada NU Online (19/12).

“Pelatihan ini untuk pemilik usaha mikro dan kecil atau calon pengusaha yang menekankan pada isu ramah lingkungan,” kata Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur periode 2013-2018 ini. “Kegiatan merupakan program dari ILO yang berusaha menumbuhkan wirausaha baru dengan berperspektif ramah lingkungan,” lanjutnya.

Selama lima hari yakni dari tanggal 9 hingga 13 Desember, Hikmah, sapaan akrabnya memberikan sejumlah materi kepada dua puluh tiga peserta. “Sebenarnya peserta diatasi maksimal dua puluh orang, namun ada penambahan peserta,” ungkapnya.

Kegiatan berlangsung di Hotel T-More Kupang dengan materi mulai dari manajemen usaha, motivasi untuk jadi pengusaha di jalur green job dan rencana keuangan. “Diharapkan usai kegiatan pelatihan disiapkan bisnis plan namun dengan usaha yang ramah lingkungan,” ungkap dosen di UIN Malang ini.

Berbeda dengan pelatihan yang lain, selama acara berlangsung materi dan metodologi didesain sangat partisipatif. “Kami sangat menekankan dan menghargai pengalaman peserta dalam mengelola usaha di tempat masing-masing,” terangnya. Demikian juga agar pelatihan yang berlangsung cukup lama ini dibuat menyenangkan.

Rasa capek dan kerinduan karena terpisah lama dari keluarga akhirnya sedikit terobati dengan antusias peserta. “Apalagi  makanan di sini enak-enak,” katanya sembari tertawa.

Kendati demikian, selama di Kupang harus ekstra hati-hati dalam mencari makanan halal. “Tapi masyarakat di sana sangat memahami bahwa saya adalah Muslim dengan menyediakan makanan yang halal,” ungkapnya. Apalagi untuk masakan babi, misalnya  hanya dijual di rumah makan tertentu. (syaifullah/mukafi niam)