Daerah

Ketua PWNU Lampung Ajak Pengurus NU Maksimalkan Dakwah Digital

Selasa, 2 Maret 2021 | 15:00 WIB

Ketua PWNU Lampung Ajak Pengurus NU Maksimalkan Dakwah Digital

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof Mohammad Mukri. (Foto: NU Online/Faizin)

Metro, NU Online
Di era digital saat ini, lahan dakwah terbuka lebar bagi siapapun, khususnya melalui dunia maya seperti media sosial. Dakwah digital tidak seperti dakwah konvensional hanya terpaku pada satu cara, melainkan bisa melalui berbagai segmen guna menyebar konten positif dalam aktivitas dakwah.


Jika dulu aktivitas dakwah terpaku dan bersumber dari pesantren dan para kiai secara langsung melalui cara tatap muka, saat ini, media sosial telah memberi alternatif kemudahan untuk mengembangkan pola dakwah.


Perkembangan teknologi informasi yang memberi kemudahan untuk berdakwah ini, harus dimaksimalkan para pengurus NU dalam rangka menyebarkan kebaikan.  Jangan sampai media sosial diisi dengan konten-konten negatif sehingga kebaikan tertutupi oleh keburukan.


“Saat ini yang baik-baik harus ditunjukkan, tidak boleh ditutup-tutupi. Jangan sampai di media sosial yang jelek-jelek malah yang ditampakkan,” kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof Mohammad Mukri, Selasa (2/3) siang di Kota Metro.


Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung ini mengungkapkan bahwa saat ini muncul fenomena orang bangga dengan dosa-dosa. Hal ini sering muncul di media sosial tanpa ada rasa malu ataupun bersalah. Padahal menurutnya salah satu dosa yang tidak diampuni adalah orang yang bangga dengan dosanya.


Hal ini disampaikan Prof. Mukri pada acara Rapat Koordinasi Pengurus NU Lampung kabupaten dan kota se-Lampung yang dilaksanakan di Aula Institut Agama Islam Ma’arif NU (IAIMNU) Kota Metro.


Selain maksimalisasi dakwah digital, ia juga mengajak seluruh pengurus NU di Lampung untuk menjadi contoh yang baik dalam menyikapi pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga mereda. Berbagai kegiatan keorganisasian bisa dilakukan namun tetap memegang prinsip taat azas protokol kesehatan.


Pengurus NU tidak boleh larut terhadap berbagai informasi yang deras mengalir sehingga melemahkan serta menurunkan disiplin dalam berprotokol kesehatan. “Pengurus NU harus memberi teladan dan mengingatkan masyarakat bahwa Corona masih ada,” tegasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR