Jember, NU Online
Jamaah calon haji asal Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur, tahun 2006, sepulang dari tanah suci Mekkah nanti diharapkan mampu memberikan ketauladanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pimpinan Pesantren al Qodiri Jember, K.H.Muzaqqi Syah, Minggu mengatakan, ibadah haji ke tanah suci jangan hanya dijadikan budaya untuk memenuhi rukun Islam kelima saja, melainkan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberi ketauladanan.
<>Dalam acara rutin jamaah manaqib Syeh Abdul Qodir di Ponpes Al Qodiri Jember, K.H.Muzaqqi mengungkapkan keprihatinannya atas munculnya istilah di masyarakat dengan sebutan haji nalo (judi nalo), haji upal (pengedar uang palsu), haji rampok dan lainnya.   Â
Menurut Kiai Muzaqqi, ibadah haji hendaknya tidak hanya diwujudkan dalam sebuah songkok putih di kepala dan sorban di pundak, melainkan harus merasuk dalam sanubari dengan merubah sikap yang lebih tawakkal kepada Allah.
Selain itu, katanya, para jamaah haji juga harus turut membantu Pemerintah Kabupaten Jember dalam upaya memajukan masyarakat, terutama dalam hal membina mental para tetangga sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Sebab, kata kiai ribuan umat ini, titel haji yang diberikan Allah saat ini, banyak yang kurang memberikan nilai tambah bagi kehidupan pribadi, apalagi bagi masyarakat sekitar. "Mari kita hilangkan citra titel haji yang jelek, seperti munculnya sebutan haji nalo, haji upal dan haji rampok, melalui kesadaran menjalankan ibadah haji untuk beribadat kepada Allah," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Departemen Agama (Kakandepag) Jember, Zainul Arifin, dalam kesempatan terpisah mengatakan, jumlah jamaah haji Jember 2006 mencapai 1.668 orang.
Mereka akan diberangkatkan dari 20 titik di 31 kecamatan di Jember pada 15 Desember 2005, menggunakan bus pariwisata, menuju Asrama Haji Sukolilo, kemudian diterbangkan melalui ebarkasi Junda Surabaya.
Jamaah haji asal Jember tersebut telah menjalani serangkaian proses pelaksanaan ibadah haji, sehingga tinggal menunggu waktu pemberangkatan sesuai dengan jadwal kelompok tedrbang (Kloter) yang telah ditentukan, yakni 26, 27, 28 dan 29.(ant/mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
4
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
5
Gus Kikin Jelaskan Alasan KH Hasyim Asy'ari Menulis Kitab Tipis tentang Pernikahan
6
Rektor UNU Blitar Ingatkan Wisudawan untuk Tunjukkan Sikap Santun Agar Sukses
Terkini
Lihat Semua