Pamekasan, NU Online
Para kiai pendiri NU yang juga pejuang kemerdekaan, tidak pernah mencontohkan perilaku dan ucapan kebencian. Mereka selalu memberi teladan menyejukkan. Dakwah cinta adalah spirit dakwah NU.
Demikian sambutan Ketua PCNU Pamekasan KH Raden Taufiq Hasyim sebelum penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kepolisian Resor (Polres) setempat terkait radikalisme dan ujaran kebencian di Aula Bhayangkara Mapolres Pamekasan, Kamis (24/11). Acara ini dihadiri petinggi polres, kodim 0826, pengurus PCNU, pengurua Majelis Wakil Cabang NU di 13 kecamatan, para pengasuh pesantren, Muslimat, Lembaga, dan banom NU.
"Hati-hati dengan ujaran kebencian. Kalau kita biarkan, ini mengancam keutuhan bangsa," ujar Kiai Taufiq.
Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Anom, Angsanah, Palengaan, Pamekasan tersebut mengimbau kepada semua pihak yang sejauh ini suka menebar dakwah dengan ujaran kebencian, agar diubah ke yang santun, ramah, saling menyayangi. Pihaknya berharap kepada yang hadir, supaya hasil pertemuan tersebut bisa disampaikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat luas.
"NU punya banyak lembaga. Termasuk penceramah. Lengkap, ada yang humoris, ilmiah. Tapi kalau yang hujat menghujat, kami tidak punya. Itu bukan tradisi NU," tegas Kiai Taufiq yang disambut tepuk tangan hadirin. (Hairul Anam/Mukafi Niam)