Blitar, NU Online
Untuk dapat sukses dalam meraih yang diangankan, maka santri hendaknya memperhatikan sejumlah hal. Salah satunya yakni bersungguh-sungguh dalam belajar. Bukan hanya kala menghadapi ujian, namun semangat belajar hendaknya dijaga secara konsisten. Persyaratan lain juga harus dipenuhi agar kelak dapat sukses.
Penegasan tersebut disampaikan KH Badaruddin saat apel di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Kota Blitar, Jawa Timur. Pengarahan lebih diprioritaskan kepada ratusan santri baru pesantren setempat.
Kiai Badaruddin menyampaikan bahwa ada sejumlah kiat agar dapat sukses menjadi santri. “Di antara untuk bisa sukses meraih ilmu yang manfaat berkah, santri harus istikamah atau ajek dalam berkesungguhan,” katanya.
Dalam pandangannya, kesungguhan dalam belajar tidak mengenal musim. "Jangan sungguh-sungguh dikala tertentu, misalnya mau ujian," ungkap kiai yang akan berangkat menunaikan ibadah haji pekan depan tersebut.
Tidak hanya konsisten dengan semangat belajar, para santri juga diharapkan memiliki sejumlah persyaratan lain. “Selain itu, santri harus mampu menahan lapar atau tidak kenyang,” ungkapnya. Hidup dalam kesederhanaan juga sebagai penentu apakah santri ataupun peserta didik nantinya bisa menerima ilmu pengetahuan dengan lebih mudah, lanjutnya.
Selanjutnya yang tidak kalah penting dijaga adalah tidak melakukan sejumlah perbuatan maksiat dengan berbagai bentuknya.
“Juga menjaga wudhu atau dawamul wudhu dan memperbanyak membaca Al-Qur’an, serta menjaga shalat malam,” jelasnya.
Pagi itu, Kamis (11/7) , 520 santri baru pesantren setempat tengah mengikuti Pengenalan Lingkungan Madrasah dan Pondok Pesantren atau PLMP. Kegiatan berlangsung selama tiga hari ke depan.
Mereka tersebar di sejumlah lembaga pendidikan yang memang ada di pesantren setempat. 240 merupakan siswa yang menempuh pendidikan di tingkat MTs dan 280 siswa adalah yang diterima di MA Ma'arif NU Blitar.
Selama mengikuti PLMP ini, para peserta didik sekaligus menerima materi terkait pengenalan organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU. Dan aktif di kedua organisasi tersebut menjadi salah satu kegiatan wajib bagi santri. (Wijianto/Ibnu Nawawi)