Daerah

Lakpesdam-Fatayat NU Sorong Kampanye Cegah Perkawinan Anak lewat Film dan Stand Up Comedy

NU Online  ·  Senin, 29 September 2025 | 14:30 WIB

Lakpesdam-Fatayat NU Sorong Kampanye Cegah Perkawinan Anak lewat Film dan Stand Up Comedy

Suasana nonton bareng film Karniti dalam kampanye pencegahan perkawinan anak yang digelar Lakpesdam-Fatayat NU Sorong. (Foto: dok. Lakpesdam)

Sorong, NU Online

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU bersama Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Sorong mengusung cara kreatif dalam kampanye pencegahan perkawinan anak.


Isu serius ini tidak lagi dengan pola ceramah formal tetapi dikemas dengan pemutaran film pendek dan penampilan stand up comedy, sehingga lebih dekat dengan generasi muda sekaligus mudah dipahami.


Kegiatan ini berlangsung di Alam Aimas Kuliner, Kamis (25/9/2025), dihadiri lebih dari 60 peserta yang terdiri atas pelajar SMA/SMK/MA, guru pendamping, hingga anggota organisasi kepemudaan. Suasana dibuat santai tapi penuh makna, sehingga audiens betah mengikuti jalannya acara.


Film pendek berjudul Karniti menjadi salah satu sorotan. Kisah yang ditampilkan menggambarkan dilema nyata remaja yang terjebak dalam perkawinan dini.


Selain itu, kehadiran komunitas Stand Up Indo Sorong menambah warna berbeda. Komika Ismail Bukan Siapa-Siapa dan Alwan Ibrahim mengangkat realitas sosial perkawinan anak dengan humor cerdas, membuat isu yang kerap dianggap tabu menjadi lebih mudah dipahami.


Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Sorong Rusdi Rasyid menegaskan bahwa pernikahan dini membawa risiko besar.


“Anak yang menikah dini ibarat buah yang dipaksa matang sebelum waktunya, hasilnya tentu tidak optimal. Generasi muda harus diberi ruang untuk matang secara alami agar siap berumah tangga,” ujarnya.


Sementara itu, narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sorong, Fatimah Frilda Sukur, serta Rona Sibarani dari Yayasan Cipta Egad Kairos Papua Barat Daya, menekankan bahwa perkawinan anak tidak hanya berdampak pada kesehatan reproduksi, tetapi juga menutup peluang pendidikan dan berpotensi memperkuat lingkaran kemiskinan antargenerasi.


Field Coordinator Sub-Mitra Program INKLUSI Kabupaten Sorong Rusyaid menyebut bahwa pendekatan kreatif ini sebagai inovasi penting dalam advokasi sosial.


“Kampanye yang dikemas dengan film dan komedi membuat pesan lebih membumi dan relevan bagi remaja. Mereka merasa dekat, terhibur, sekaligus tercerahkan,” ungkapnya dalam wawancara, Ahad (28/9/2025).


Ia menjelaskan bahwa dengan strategi ini, Lakpesdam dan Fatayat NU Sorong menunjukkan bahwa isu besar seperti pencegahan perkawinan anak dapat dikampanyekan dengan cara yang menyenangkan tanpa kehilangan substansi.


"Upaya ini menjadi contoh bahwa gerakan sosial akan lebih efektif jika mampu menggabungkan edukasi dan hiburan dalam ruang dialog yang ramah bagi generasi muda," katanya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang