Daerah

Lembaga Falakiyah PWNU Jatim Dorong Penguatan Keahlian Falak di Pesantren

Senin, 7 Februari 2022 | 07:00 WIB

Lembaga Falakiyah PWNU Jatim Dorong Penguatan Keahlian Falak di Pesantren

Ilustrasi praktik ilmu falak. (Foto: Dok. NU Online)

Malang, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Jawa Timur berkomitmen terus menguatkan minat dan keahlian dalam bidang Ilmu Falak di kalangan pesantren.


Hal ini mengingat bahwa ilmu falak merupakan salah satu ilmu yang paling mencerminkan integrasi agama dan sains. Di sisi lain, peran para santri dan pesantren dinilainya tidak kalah dengan para akademisi dalam bidang keilmuan astronomi ini.


Demikian dijelaskan oleh Ust Khoirul Anwar, salah satu pengurus Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur kepada NU Online, pada Ahad (6/2/2022).


Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang ini juga mengungkapkan kiat-kiat untuk menguatkan dan terus mensosialisasikan ilmu falak di berbagai pesantren dan masyarakat Nahdliyin pada umumnya.


Ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan minat para santri dan masyarakat kepada Ilmu Falak. Pertama, sosialisasi. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan ilmu falak kepada masyarakat.


Kedua, praktik. Hal ini, kata dia, merupakan cara memberitahu masyarakat bahwa praktik ilmu falak seperti pemantauan hilal adalah tidak sulit dengan adanya dukungan teknologi digital sekarang.


“Pertama, mereka (masyarakat) harus tahu dulu ilmu falak itu bagaimana. Kedua, harus praktik untuk mengenalkan kepada mereka bahwa praktik-praktik ilmu falak itu sederhana,” ujar Khoirul Anwar saat ditemui NU Online di STAINU Malang.


Alumnus Pesantren PPAI Ketapang ini juga menjelaskan bahwa pada masa sekarang, praktik dan alat ilmu falak seperti pemantauan hilal menjadi semakin mudah dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi digital saat ini.


Bahkan, ia juga menunjukkan bahwa alat teropong yang bisa digunakan untuk memantau hilal dapat menggunakan aplikasi via android. Ia kemudian menunjukkan cara penggunaan aplikasi teropong lewat ponsel pintar.


“Begini caranya, dan kita hanya perlu mengerti cara menghitungnya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Ustadz Anwar ini.


Berkaitan dengan hal ini semua, maka dalam waktu dekat ini setidaknya ia akan melaksanakan kegiatan Madrasah Falakiyah Gelombang Pertama di Kabupaten Malang.


Hal ini sebagai wujud melestarikan dan menghidupkan keilmuan pesantren dalam rangka integrasi sains dan agama. Rencananya, madrasah falakiyah ini tidak hanya belajar teori di kelas saja, melainkan juga praktik pemantauan hilal secara langsung.


“Jika dilaksanakan menjelang Ramadhan, bisa kita langsung praktik pemantauan hilal. Tidak usah jauh-jauh ke Tanjung Kodok Lamongan. Tapi bisa dilaksanakan di Gempol Pasuruan atau di Kota Batu,” pungkasnya.


Kontributor: R Ahmad Nur Kholis
Editor: Musthofa Asrori