Banjar, NU Online
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Assyafi'i dan Tarbiyah STAIMA Kota Banjar peringati hari pahlawan dengan berziarah ke sejumlah makam pahlawan dan ulama yang ada di Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (10/11).
Sebelum melakukan ziarah, para aktivis mahasiswa itu pada malam harinya melakukan refleksi serta tahlil bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah STAIMA Kota Banjar. Dialog Kebangsaan serta penampilan kreativitas para mahasiswa juga tidak luput dari malam yang bertabur lilin itu.
Meskipun tampak sederhana, namun suasana khidmat begitu terasa dari rangkaian acara mulai malam refleksi hingga ziarah ke lima makam ulama, yakni KH. Abdurrohim Citangkolo, KH. Sobrowi Randegan, KH. Sanusi Langensari, Mama Ayah Cibeunteur, dan Makam Pahlawan Banjar. Didampingi petugas Kepolisian, acara tersebut berlangsung aman dan lancar.
Rizki, ketua panitia, mengatakan, bahwa kegiatan tersebut tiada lain sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan para generasi muda ke pahlawan dan ulama yang telah tiada, khususnya di Kota Banjar.
Menurutnya, perjuangan para pahlawan dan ulama di seluruh penjuru Indonesia di berbagai daerah tidak bisa dilupakan begitu saja. Sebab, kondisi saat ini tidak lepas dari perjuangan mereka yang merelakan baik jiwa dan raga.
"Karena kita di Banjar, tentu kita berziarah ke makam ulama yang ada, begitu juga makam pahlawan. Dengan ini kita harapkan generasi muda dapat melanjutkan perjuangan ulama dan pahlawan dari berbagai ancaman yang memecahbelah NKRI," tegasnya.
Sementara itu, Bad'ul 'Ilmu, Ketua HMJ Tarbiyah STAIMA, menyebutkan refleksi Hari Pahlawan Nasional menjadi perantara untuk mendongkrak semangat para mahasiswa dalam menjalankan amanatnya sebagai agen of change.
"Selain mendoakan, kita juga diharapkan dapat mencontoh kiprah para ulama terdahulu demi agama serta negara agar tetap aman," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, ketua PMII Banjar, Sirojul Muntaha, mengapresiasi kegiatan yang digagas Rayon dan HMJ Tarbiyah dalam memperingati Hari Pahlawan. Ia menginginkan ke depannya acara seperti itu bisa terus dilakukan meski di luar peringatan hari pahlawan.
"Tanpa ulama, kami yakin peringatan hari pahlawan ini tidak akan terjadi di Indonesia. Namun, berkah mereka dapat dirasaknan hingga saat ini dan kita harus meneruskan perjuangan," pungkasnya. (Muhafid/Kendi Setiawan)