MAN 1 Pringsewu Raih Juara Umum Festival Pesantren Se-Provinsi Lampung
Kamis, 7 November 2019 | 02:30 WIB
Pada ajang bertemakan Peran Santri Membangun Peradaban Madani di Era Revolusi Industri 4.0 ini, MAN 1 Pringsewu meraih 4 tropi piala dari berbagai cabang lomba yang dikompetisikan. Ada 11 cabang yang dilombakan yakni Hadroh, Nasyid, Syarhil Quran, MTQ, Story Telling, Kitab Kuning, Pidato, Tahfiz, Kaligrafi, Puisi dan Fotografi.
Raihan juara umum yang diraih satu-satunya madrasah aliyah negeri di Kabupaten Pringsewu ini berasal dari Juara 1 Kaligrafi Kontemporer atas nama Mely Ari Susanti, Juara 2 Tahfidz juz 30 atas nama Zahra Nurazizah, Juara 2 Story Telling atas nama Lufi Luthfiah, dan Juara 3 Tilawah atas nama Riska Fadhilah.
"Alhamdulillah, peserta didik kami mampu menunjukkan kualitas dan menjadi yang terbaik yang bergengsi ini. Mereka merupakan potensi unggul yang harus terus kita bina agar lebih baik lagi di masa depan," kata pendamping kontingen, H Triyanto sesaat setelah pengumuman dan penyerahan tropi juara umum, Rabu (6/11) malam.
Keberhasilan ini pun disambut suka cita oleh keluarga besar MAN 1 Pringsewu. Kepala MAN 1 Pringsewu H Almadi mengatakan bahwa prestasi ini merupakan buah ketekunan para duta MAN 1 Pringsewu dalam berlatih dan mengasah potensi yang dimiliki.
"Kita terus menggali potensi dan memberikan dukungan kepada siswa dan siswi kita yang memiliki potensi baik akademik maupun non-akademik. Wujudnya adalah dengan mengirimkan mereka ke berbagai perlombaan. Dengan pembinaan yang intensif, kita berharap kualitas pendidikan akan terus lebih baik," ujarnya.
Festival Pesantren ini merupakan kegiatan yang bukan hanya semata-mata kompetisi. Kegiatan ini menurut Kepala Ma’had UIN Raden intan Lampung Muhammad Nur adalah sebagai ajang memperat silaturahim.
Dengan kegiatan ini, peserta yang berasal dari non-pesantren bisa mengenal kehidupan pesantren. “Di sini (Ma’had) bukan hanya mengaji, kalian bisa berkesenian dan juga akademik,” katanya saat pembukaan kegiatan.
Sedangkan Wakil Rektor III, Prof Wan Jamaluddin yang juga Wakil Ketua PWNU Lampung mengajak peserta untuk selalu dapat mengembangkan diri dan menyesuaikan dengan situasi zaman.
“Bukan orang yang paling kuat yang mampu bertahan hidup. Bukan juga orang-orang yang sangat cerdas dan pintar. Tetapi orang yang paling responsif dan selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa masa depan bangsa Indonesia ada pada pundak para generasi muda sehingga di era revolusi industri 4.0 ini para pemuda membutuhkan 4 skill atau keterampilan yang harus disiapkan dan dikembangkan yakni komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
Pewarta: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua