Masjid Al-Akbar Surabaya Sukses Manfaatkan Lahan untuk Bercocok Tanam
Sabtu, 12 Juni 2021 | 06:00 WIB
Wali Kota Surabaya (tengah) menerima hasil panen dari urban farming Masjid Al-Akbar. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Surabaya, NU Online
Masjid tidak semata menjadi sarana ibadah seperti shalat, mengaji, dan ibadah mahdlah. Bila dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin menjadi sarana pendidikan sekaligus menyumbang keuntungan materi.
Semangat itu yang dapat dilihat dari Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Lewat urban farming, yakni memanfaatkan lahan untuk ditanam, masjid ini memanen hasil dari usaha yang telah lama digeluti. Bahkan, sejumlah kepala daerah hadir menyaksikan secara langsung keberadaan tanaman dan menerima hasil panen pada Jumat (11/6).
Hadir menerima hasil panen urban farming yang ketiga kalinya yakni Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Hasil panen juga diberikan kepada 50 kader lingkungan dan jamaah masjid yang hadir dalam panen raya urban farming.
Atas raihan ini, Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya memberikan apresiasi kepada pengurus masjid. "Surabaya tidak punya lahan pertanian, tapi Masjid Nasional Al-Akbar sudah memberi contoh bahwa menanam tanaman pangan itu bisa tanpa lahan pertanian. Ayo warga Surabaya belajar ke sini," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga mengaku mendapatkan inspirasi dari inovasi yang dilakukan salah satu masjid kebanggaan di Kota Surabaya tersebut.
"Jika semua takmir masjid seperti Masjid Nasional Al-Akbar, tentu ketahanan pangan bisa diwujudkan. Masjid ini telah mengilhami kita bagaimana menanam dengan polibag dan hasilnya juga menggembirakan," ungkap Bupati Sugiri.
Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, H Helmy M Noor, pada kesempatan tersebut menjelaskan bagaimana mengelola urban farming. Bahwa lahan di masjid tersedia 2.000 meter persegi, yang di antaranya juga memanfaatkan lahan parkir.
"Tujuan kami melakukan urban farming dan kali ini sudah panen yang ketiga kalinya memang untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat masyarakat," kata Helmy.
Disampaikan alumnus Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang tersebut bahwa keberadaan urban farming memberikan pesan bagaimana lahan pasif bisa dimanfaatkan menjadi produktif. Karena di lahan yang ada ditanami singkong, sawi, terong, cabe, kacang tanah, jeruk santang, pepaya, mangga dan lainnya.
Selain urban farming, di masjid ini juga memiliki destinasi alam edu park. "Yakni, khusus tanaman obat keluarga atau toga serta tanaman hidroponik, juga destinasi taman asmaul husna yang instragamamble," ungkapnya.
Hadir dalam acara panen urban farming tersebut sejumlah pimpinan daerah setempat antara lain Camat Jambangan, Lurah Kebonsari, Lurah Pagesangan, Lurah Karah, dan Lurah Jambangan Surabaya.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua