Daerah

Muslimat NU Ambulu Jember Prioritaskan Program Pemberdayaan Perempuan 

Jumat, 20 Maret 2020 | 05:00 WIB

Muslimat NU Ambulu Jember Prioritaskan Program Pemberdayaan Perempuan 

PAC Muslimat NU Ambulu, Jember masa khidmah 2020-2025 saat dilantik beberapa waktu lalu. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Ambulu, Jember memprioritaskan program pemberdayaan perempuan dalam lima tahun ke depan. Sebab, selama ini program tersebut kurang disentuh. Padahal peluangnya cukup banyak. 

“Peluang ada. Tinggal bagaimana kita bisa mencari dan memanfaatkan peluang itu,” tukas Ketua PAC Muslimat NU Ambulu, Wiwik Masrukhah, kepada NU Online usai rapat konsolidasi di rumah Kepala Desa Karang Anyar, Ambulu, Jember, Jawa Timur, Kamis (19/3).

Menurut Wiwik, ada banyak peluang pelatihan keterampilan di sejumlah instansi pemerintah dan perorangan (anggota legislatif) yang bisa disinergikan dengan Muslimat NU Ambulu. Karena itu, ia akan segera menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memanfaatkan peluang yang ada.

“Kita harus pro aktif. Bukan untuk apa, agar keberadaan kita (Muslimat NU) dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Kita sudah dilantik beberapa hari yang lalu, dan itu harus kita pertanggungjawabkan,” ucapnya.  

Selain itu, Wiwik mengaku akan menata administrasi Muslimat NU Ambulu, termasuk  mengaktifkan pengurus ranting yang kurang greget. Katanya, ketika administrasi sudah bagus dan ranting pada aktif, maka program-program yang dijalankan PAC akan berjalan lancar. 

“Jadi kuncinya memang terletak di kedisiplinan pengurus dalam mengabdi untuk masyarakat,” tandasnya.

Hal lain yang menjadi fokus PAC Muslimat NU Ambulu adalah penguatan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja)  di kalangan pengurus ranting dan anak cabang. Ini penting sebagai antisipasi meluasnya gerakan menyimpang dan radikal. Apalagi Jember bagian selatan sudah lama berdiri lembaga yang tergolong radikal.
 
“Terus terang itu mengkhawatirkan kami. Maka, tiada cara lain kecuali kami harus memperkuat wawasan keaswajaan para pengurus hingga tingkat paling bawah,” ungkapnya.

Untuk itu, pertemuan rutin dengan menghadirkan kiai akan terus dilakukan, baik di tingkat ranting maupun anak cabang. Jika pengurusnya sudah mempunyai bekal yang kuat soal Aswaja, maka bisa membentengi masyarakat dari pengaruh kelompok yang kerap melakukan propaganda agama itu. 

“Pertemuan rutin, terutama pengajian kubro Muslimat NU, tidak boleh kendor. Itu agenda rutin PAC Muslimat NU Ambulu dengan menghadirkan narasumber yang kompten. Kami ingin Ranting Muslimat NU yang  mencapai 18 itu, dan anak ranting yang jumlahnya 105, bisa meningkat pemahaman Aswajanya,” pungkasnya.

Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Musthofa Asrori