Mimika, NU Online
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun 2022 ini benar-benar meriah di Mimika, Provinsi Papua. Nahdliyin di Mimika memang menyambut Maulid Nabi dengan menggelar Maulid Duabelasan. Agenda ini telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, namun terhenti karena pandemi Covid-19. Walhasil, tahun ini penyelenggaraan Maulid di Mimika terasa lebih meriah.
"Sejak tahun 2018 kami menginisiasi jamaah istighatsah untuk memperingati Maulid dengan apa yang kami sebut Maulid Duabelasan," kata Ketua Wakil Ketua PCNU Mimika, Sugiarso.
Maulid Duabelasan adalah pembacaan kitab Maulid selama 12 malam berturut-turut mulai tanggal 1 hingga 12 Rabiul Awwal yang tahun ini bertepatan dengan 26 September hingga 7 Oktober 2022.
Berdasarkan praktik Maulid yang sering dilaksanajan jamaah, kitab Maulid yang paling sering dibaca ialah Barzanji, Diba, dan Burdah. "Dalam Maulid Duabelasan jamaah bebas membaca jenis maulidnya sesuai pilihan masing-masing," terangnya.
"Setidaknya ada 15 lokasi acara ini, mulai dari Pondok Pesantren Darussalam Mimika, MT Al Ikhlas Kampung Kadun Jaya, MT An Nur Kampung Wonosari Jaya, MT Istithok Kampung Samurai, Nahdliyyin Kampung Naena Muktipura, Santri TPQ An-Nahdliyyah Kampung Wanagon, MT Muthmainnah, MT An Nur Kampung Wanagon, PR Fatayat NU Al Makruf Pasar Sentral, Remaja Masjid Al Aqsho, Jamaah Muholla Baiturahman Kampung Otomona dan lainnya," beber Sugiarso yang juga Ketua Jamaah Istighotsah.
Salah satu titik pembacaan Maulid Duabelasan adalah Mushala Al Muhajirin.
"Alhamdulillah di Mushala Al Muhajirin Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Maulid Duabelasan pelaksanaannya makin semarak," ungkap Penasihat Mushala Al Muhajirin, H Totok Suharto.
Pria yang diamanahi sebagai Ketua Pembangunan Kantor PCNU Mimika ini mengatakan ada tiga grup yang mengadakan Maulid Duabelasan ini.
"Ibu-ibu Al Muhajirin berkeliling dari rumah ke rumah setiap hari bakda Zuhur. Lalu dilanjutkan santri TPQ juga mengadakan Maulid Duabelasan setelah Asyar. Grup ketiga diadakan di mushala dihadiri remaja, santri TPQ, dan bapak-bapak. Semuanya membaca Barzanji," urainya dengan semangat.
Sementara kaum remaja, lanjut dia, tergabung dalam grup Shalawat Miftahul Ulum. "Mereka yang mengisi kasidah-kasidah penuh selama 12 malam bersama bapak-bapak," ucapnya senang.
Satu hal lagi yang membanggakan menurutnya adalah semangat santri TPQ yang telah dua kali ikut Maulidan.
"Habis Asyar mereka baca Barzanji diajar Ustadz Subandi dan kawan-kawannya. Malam mereka juga ikut Barzanji lagi di mushala karena ada daya tarik jajan. Jadi Maulid Duabelasan ternyata makin digemari santri dan jamaah," jelasnya.
Wahana Pendidikan dan Pembiasaan
Keberadaan Maulud Duabelasan juga memiliki nilai pendidikan cinta Rasul dan cinta shalawat. Hal ini disadari oleh Ustadz Hasan dan Sugianto, asal dari Kampung Mwuare, Distrik Mimika Timur, Mimika.
"Kami ajak cucu pertama kami ini selalu hadir di Maulid Duabelasan di Masjid Nurul Hikmah Kampung Mwuare ini agar mereka cinta shalawat dan cinta Nabi. Pembiasaan ini akan membuatnya terekam di alam bawah sadarnya," terang mereka sambil menggendong cucu mereka saat Mahallul Qiyam.
Hal yang sama juga dialami oleh dua anak umur 8 tahun, bernama Haqi, dan Nizam yang sejak awal sudah memukul rebana mengiri orang tua mereka membaca Diba di Mushala Baiturrahman Kelurahan Otomona, Distrik Mimika Baru.
"Tiap hari mereka berdua mengiringi kami tanpa absen. Bahkan jika pulang ke rumah membawa rebana lalu sampai malam dipukul pukul terus sampai kami tidak bisa tidur," terang Kateno, ayah Haqi.
"Sering juga di rumah Haqi ini memanggil temannya, Nizam, untuk diajak main rebana bersama. Jiwanya sudan dipenuhi rebana dan shalawat," ungkapnya lebih lanjut.
Serentak Se-Mimika
Maulid Duabelasan ini berlangsung serentak di berbagai mushala, masjid, TPQ, dan rumah-rumah hampir di seluruh Mimika. Setiap malam tiap-tiap lokasi mengirimkan foto, video, dan audio kegiatannya di grup WA.
"Alhamdulillah di tempat kami, tiap hari membaca maulid bergantian antara Maulid Barzanji, Fida', dan Burdah. Semuanya dekali duduk bisa khatam," urai Ketua MT Muthmainnah, Bu Sugeng yang lebih dikenal dengan sebutan Biyung.
Meriah dan makin digemarinya Maulid Duabelasan bisa dilihat dari bertambahnya masjid dan mushala yang menggelar acara ini.
"Alhamdulillah tahun ini akhirnya bisa juga kita menggelar Maulid Duabelasan di Masjid As-Syuhada di Kelurahan Koperapoka Distrik Mimika Baru ini. Di luar perkiraan saya ternyata antusias jamaah putra putri luar biasa," terang imam Masjid As Syuhada, H Mustakim.
Dia juga menginformasikan mushala lain telah ikut Maulid Duabelasan. "Mushala Al Ikhlas Kelurahan Nawaripi Distrik Mimika Baru juga ikut acara ini. Saya benar-benar senang dengan kemajuan ini. Semoga bisa istiqamah," terang pria yang aktif di Paguyuban Demak ini.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua