NU Kemang-Bogor Dilantik, Penurunan Angka Stunting Jadi Fokus Perhatian
Ahad, 27 Oktober 2024 | 16:30 WIB
Bogor, NU Online
Pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat periode 2024-2029 memfokuskan perhatian ke sejumlah program, di antaranya program penurunan stunting. Kegiatan pelantikan dilaksanakan di Pondok Pesantren Entrepreneurship Pemuda dan Mahasiswa (Pendawa) Jalan Parung Hijau, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Bogor pada Ahad (27/10/2024).
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, KH Aim Zaimuddin yang hadir melantik Pengurus MWCNU Kemang menuturkan bahwa stunting merupakan penyakit yang membahayakan bagi tumbuh kembang anak. Anak sebagai calon generasi muda harus dijaga kesehatan dan tumbuh kembangnya.
“Stunting ini mudharat. Saya setuju dengan Pak Camat, stunting harus dicegah dan jadi perhatian pengurus NU,” ujar Kiai Aim Zaimuddin merespons sambutan Camat Imam Mahmudi tentang stunting di Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, Imam Mahmudi dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menggalakan program penurunan stunting. Apalagi, menurut Imam, angka stunting Kabupaten Bogor tertinggi nomor 2 di Provinsi Jawa Barat. Sehingga Imam berharap kepada NU dengan seluruh perangkat organisasinya untuk membantu pemerintah menurunkan angka stunting.
Lebih lanjut, Kiai Aim Zaimuddin mengatakan bahwa menjadi pemimpin atau pengurus NU harus mengerti dan paham kondisi masyarakat atau umat diurusnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatmahiyyah Jonggol, Bogor tersebut meriwayatkan kisah Rasulullah saw yang menegur sahabat Muadz bin Jabal lantaran Muadz mengatakan munafik terhadap jamaah shalat yang memilih menyelesaikan shalat lebih cepat karena sang imam shalat memanjangkan bacaan suratnya.
“Si orang ini tidak terima dikatakan munafik oleh Muadz lalu mengadu kepada Rasulullah. Orang tersebut menerangkan kepada Rasul sebab mempercepat shalat karena harus segera menyirami tanaman-tanamannya, jika tidak maka tanaman garapannya akan mati,” jelas Kiai Aim.
Akhirnya, lanjut Kiai Aim, Rasulullah langsung menegur Muadz bin Jabal bahwa apa yang dikatakannya bisa menjadi fitnah bagi sesama Muslim. Dari kasus ini, imbuhnya, Rasulullah menyerukan kepada imam jamaah shalat untuk tidak memperpanjang bacaan karena kondisi makmum berbeda-beda.
“Kondisi makmum itu ada yang sudah tua, ada yang dalam kondisi sakit, dan tidak sedikit yang harus segara menyelesaikan keperluannya. Sehingga menjadi pemimpin itu harus pengertian, harus ‘ngeh’ kondisi masyarakatnya,” ujar Kiai Aim.
Sementara itu, Ketua MWCNU Kemang Ustadz Muhammad Farid Firdaus menjelaskan tentang niat seorang pengurus NU yang perlu dibangun dari awal dan terus diperbarui atau tajdidun niat. Tajdidun niat, menurut ustadz lulusan Pesantren Lirboyo ini, bisa dilakukan dengan cara aktif dalam setiap kegiatan organisasi.
“Saya memaklumi setiap pengurus memiliki kegiatan dan pekerjaan masing-masing, ngurus pondok, majelis taklim, ngajar ngaji, dan mungkin mimpin tahlil. Maka niat ngurusi NU harus diperbarui dengan terus aktif,” ujar Ustadz Farid.
Sejalan dengan itu, Rais Syuriyah MWCNU Kemang Ustadz Abdul Haris Gunawan menekankan bahwa NU harus selalu hadir dan ada untuk masyarakat. Karena menurut Ustadz Gunawan, NU tidak cukup hadir dengan menancapkan bendera dan plang di mana-mana, tetapi program-programnya harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Kegiatan pelantikan dihadiri sejumlah lembaga dan badan otonom NU seperti LTMNU, Muslimat NU Kemang, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, GP Ansor, Banser, sejumlah pengurus Ranting NU di Kemang, Jaringan Perukyah Aswaja, Danramil, Polsek Kemang, serta Pengasuh Pondok Pesantren Pendawa KH Jauhari Sadji yang juga Mustasyar MWCNU Kemang.
Ustadz Farid Firdaus dan Ustadz Abdul Haris Gunawan yang periode sebelumnya juga menempati jabatan yang sama terpilih kembali menjadi Ketua dan Rais MWCNU Kemang periode 2024-2029 melalui Konfercam MWCNU Kemang pada 8 Juni 2024 di Aula kantor Kecamatan Kemang, Bogor.
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
4
Komisi III DPR Singgung Judi Online Masuk Kategori Kejahatan Luar Biasa
5
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
6
Khutbah Jumat: Mari Selamatkan Diri dan Keluarga dari Bahaya Judi Online
Terkini
Lihat Semua