Sumenep, NU Online
Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah berpesan: “Kalian jangan terkagum-kagum dengan saya yang seperti ini, Tapi kagumlah terhadap rentetan kesejarahan panjang mengapa saya seperti ini.”
Kalimat sarat makna tersebut disampaikan Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pragaan, Sumenep, Jawa Timur, KH Zarkasyi Rokhim, Ahad (8/4).
Kiai Zarkasyi meminta warga untuk banyak menanam agar langkahnya menjadi sejarah untuk anak cucu nanti, sebagaimana langkah besar muassis atau pendiri NU menjadi sejarah saat ini.
“Sesepuh kita sungguh telah menanam tanpa memikirkan hasil. Buah dari pohon sejarah itu kita nikmati rasanya hari ini. Famata naghritsu, kapan kita mau menanam dan mewariskan buah? Katanya pada pembukaan pekan rajabiyah dan hari lahir atau harlah ke-95 NU di kantor NU setempat. Menurutnya, yang diajarkan para pendiri atau muassis NU dan Gus Dur adalah kesungguhan proses dalam mencermati setiap peristiwa sejarah.
Selain itu, Kiai Zarkasyi juga meminta warga untuk mengambil makna rajabiyah atas perintah shalat tidak hanya secara kuantitatif tapi juga kualitatif.
“Shalat yang tidak hanya kitaban mauquta sekedar menjaga waktu shalat, tapi yang membawa pada perubahan kepribadian tanha anil fahsya’i wal mungkar (mencegah dari perbuatan munkar), dan juga shalat lidzikri (shalat agar ingat kepada Allah) dan menghadirkan Allah selalu dalam denyut nafas kehidupan kita,” pesannya.
Pada kegiatan pekan rajabiyah ini menghadirkan tim bimbingan shalat dari Pimpinan Cabang Lembaga Takmir Masjid NU Sumenep. Tampak bergabung, Pengurus MWC, ranting, lembaga, banom, pengasuh masjid mushalla dan guru ngaji se-kecamatan Pragaan yang jumlahnya sekitar 80 orang.
Acara dimulai dengan istighotsah yang pahalanya dihadiahkan kepada muassis NU. Tahlil dipimpin KH Ahmad Junaidi Muarif selaku Ketua MWC NU Pragaan.
”Kami datang dengan tim tidak untuk menyalahkan praktek shalat yang dilakukan warga, tapi memberitahu shalat yang sanad keilmuan dan praktiknya diterima dari ulama NU dan nyambung terus pada baginda Nabi Muhammad SAW,” kata Ustadz Wardi selaku Ketua PC LTM NU Sumenep.
Kegiatan praktik shalat diselenggarakan dengan cermat dan teliti dicontohkan tim PC LTM NU, mulai dari bacaan tajwid sampai contoh praktik ibadah. Peserta mengikuti seluruh kegiatan tersebut dengan penuh perhatian. (Red: Ibnu Nawawi).