Pekalongan, NU Online
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Sriyanto mengungkapkan, berhasil tidaknya Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sangat tergantung kegesitan pengurus dalam mengelola LAZISNU.
"Jika pengurusnya aktif, maka LAZISNU akan maju dan berkembang pesat. Akan tetapi jika pengurusnya biasa-biasa saja, maka LAZISNU tidak ada bedanya dengan lembaga lainnya yang tidak ada kreativitas dalam menjalankan program NU," ujarnya.
Hal itu disampaikan saat dirinya mengisi sarasehan LAZISNU Kota Pekalongan di Griya Dahar 'Jagad' Buaran Gang 1, Pekalongan, Jumat (13/12) kemarin.
Dia mencontohkan Kabupaten Sragen dan Bantul DIY. Di Kabupaten Sragen saat ini ada 50% yang terjangka kotak infak (Koin) NU dengan rata-rata dana yang berhasil dikumpulkan Rp450 juta per bulan. Bahkan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dari koin NU saat ini telah memiliki 21 unit ambulans yang tiap hari berber-sliweran di Bantul dan sekitarnya.
"Ini bisa dilakukan manakala pengurus LAZISNU aktif dan kreatif dan keberhasilan di Kabupaten Sragen menembus angka segitu bukan donatur dari kalangan kaum santri, melainkan dari kaum abangan," tegasnya.
Menurut Sriyanto yang juga tutor nasional PKPNU itu, Kota Pekalongan sesungguhnya sangat bisa menembus angka Rp320 juta per bulan berdasarkan hitungan kasarnya. "Persoalannya adalah kembali kepada pengurus LAZISNU dan NU di tingkat ranting," ungkapnya.
Ketua PCNU Kota Pekalongan, H Muhtarom berharap, sarasehan ini hendaknya tidak berhenti dalam wacana saja, akan tetapi harus segera diimplementasikan dalam konsep kerja yang lebih konkret.
"LAZISNU Kota Pekalongan harus lebih gesit lagi mengajak ranting-ranting NU yang hingga kini belum mengedarkan koin NU. Di samping itu, LAZISNU juga lebih masif menggali dana ke sektor-sektor lain, khususnya para pengusaha NU agar zakatnya disalurkan melalui LAZISNU," tegasnya.
Ketua Pengurus Cabang LAZISNU Kota Pekalongan Abdul Basir kepada NU Online menjelaskan, Sarasehan LAZISNU untuk menggugah semangat peserta yang hadir untuk lebih aktif menggerakkan koin NU.
"Kami mengundang NU Sragen untuk menceritakan sukses menggali dana lewat koin NU dan bagaimana cara mengelola dananya dengan baik," bebernya.
Dikatakan, selain sarasehan tentang pengelolaan LAZISNU, pada kesempatan itu LAZISNU Kota Pekalongan juga menyerahkan bantuan beasiswa kepada pelajar di lingkungan LP Ma'arif NU sebanyak 22 pelajar. Rinciannya untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 13 siswa, tingkat MTs/SMP 6 siswa, dan tingkat MA/SMK 3 siswa.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Syamsul Arifin