Bekasi, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Barat akan menyelenggarakan Pekan Edukasi Siswa-Siswi (Perkusi) untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) se-Jabar. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Asrama Haji, Kota Bekasi, pada 2-3 Maret 2018 mendatang.
Ketua PW IPNU Jabar Ziyad Ahmad mengungkapkan, Perkusi dimaksudkan untuk sosialisasi sekaligus komunikasi siswa-siswi Madrasah Aliyah di daerah kepemimpinannya. Selain itu, Perkusi juga merupakan bagian dari upaya PW IPNU dan IPPNU Jabar untuk mengampanyekan sebuah pesan penting di kalangan pelajar.
"Kami akan mengampanyekan pesan di kalangan siswa dan siswi se-Jabar akan arti pentingnya pemahaman keagamaan yang sesuai dengan konteks kekinian, spirit dan jiwa kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta terhadap ilmu pengetahuan. Selain itu juga sebagai upaya untuk menjalin persaudaraan antar pelajar," kata Ziyad, Selasa (9/1).
Selain itu, Ziyad menambahkan, pelaksanaan Perkusi sebagai ikhtiar PW IPNU dan IPPNU Jabar untuk menyampaikan pesan kemanusiaan yang dapat lebih dirasa dan dipahami oleh pelajar di Jawa Barat.
"Kami berikhtiar agar pesan kemanusiaan dapat lebih dirasa dan dipahami oleh para pelajar," ungkapnya.
Ketua PW IPPNU Jabar Nurul Fatonah mengungkapkan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka juga untuk menyiapkan generasi emas di tahun 2045. Perkusi diadakan dengan tagline besar Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah.
"Tujuan Perkusi, selain sebagai wadah silaturahim pelajar MAN se-Jabar, juga untuk menggali potensi yang dimiliki para pelajar. Nantinya akan ada panggung apresiasi pelajar dan talkshow ilmiah dengan materi wawasan kebangsaan dan pembangunan karakter," kata Nurul.
Kegiatan itu, imbuhnya, akan disisipkan diskusi Focus Groups Discussion (FGD) dengan pembagian kelas belajar berdasarkan peminatan. Lalu, juga ada materi mengenai kepemimpinan guna menyiapkan kader-kader NU yang unggul dan berkualitas.
"Kami berharap akan lahir pelajar unggul yang siap berkompetisi di tengah arus bonus demografi yang berakhlakul karimah, religius, dan berwawasan kebangsaan," ungkap mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, asal Garut itu. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)