Daerah KONFERWIL NU JATIM 2018

Penguatan Ekonomi dan Aswaja Harus Jadi Perbincangan Utama

Kamis, 26 Juli 2018 | 10:00 WIB

Bondowoso, NU Online
Gerakan radikal bisa tumbuh dan berkembang lantaran berbagai faktor. Salah satunya adalah pemahaman terkait ajaran agama yang kurang dimengengrti secara mendalam. Karenanya, pendalaman Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) harus semakin diintensifkan.

Hal tersebut disampaikan KH Mas’ud Ali dan berharap pendalaman Aswaja menjadi perhatian utama selama Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim mendatang.

Menurut Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bondowoso ini, pemahaman ajaran agama Islam yang  berhaluan Aswaja harus menjadi program utama dari agenda Konferwil NU nantinya.

penegasan ini disampaikan KH Mas'Ud Ali di kediamannya, jalan MT Haryono RT 15 RW 5 Kelurahan Kutakulon Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Rabu (25/7).

“Di masyarakat banyak yang tidak paham secara utuh apa Aswaja ala NU. Bahkan tidak sedikit yang memandang bahwa aliran dan paham yang berkembang di masyarakat sama saja. 

"Karenanya Konferwil harus mengawal paham ajaran keagamaan agar benar-benar sesuai dengan pakem Aswaja. Dan itu disampaikan hingga tingkat yang paling bawah di masyarakat,” ungkapnya. 

Dalam pandangannya, persoalan yang harus segera dicarikan solusinya adalah bagaimana membangun pondasi yang kuat. “Sehingga masyarakat tidak lagi  menjadi korban kelompok lain  yang hanya ingin merusak ukhuwah, termasuk ukhuwah nahdiyah yakni persaudaraan sesama warga NU, juga wathaniyah yakni persaudaran kita sebangsa dan setanah air,” harapnya.

Yang juga tidak kalah penting adalah perhatian dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi. 
“Karena di kebanyakan masyarakat, tingkat ekonominya masih rendah sehingga rentan menjadi korban penyebaran ideologi radikal,” ungkapnya. Karena kalangan tersebut tidak hanya mencuci otak dalam konteks idelogi, tapi memanfatkan situasi lemahnya ekonomi warga.

"Pemantapan Aswaja dan peningkatan kesejahteraan ekonomi harus menjadi pekerjaan serius pada Konferwil NU Jatim,” jelasnya. 

Bagaimana formula terbaiknya, bisa didiskusikan dengan sejumlah peserta Konferwil dari berbagai daerah se-Jatim. “Dengan demikian akan ditemukan langkah terbaik untuk menjawab dua problem krusial tersebut,” pungkasnya.(Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi)