Keerom, NU Online
Sebagai bagian dari komponen anak bangsa, Nahdlatul Ulama selalu hadir dan aktif menyikapi dinamika yang terjadi di masyarakat, tak terkecuali Nahdliyin di ujung timur Indonesia.
Kiprah NU di Tanah Papua salah satunya ditunjukkan dengan kegiatan Konsolidasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Papua dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Keerom yang berlangsung belum lama ini, bertajuk Koordinasi dan Sosialisasi PWNU Provinsi Papua kepada PCNU Kabupaten Keerom.
Pada kesempatan itu diuraikan beberapa pokok permasalahan yaitu penguatan organisasi baik di struktur PCNU Keerom maupun Badan Otonom (Banom) dan lembaga di tubuh NU. Kegiatan ini diawali oleh sambutan Kiai Dimyati (Ketua PCNU Keerom) yang memberi apresiasi kepada PWNU Papua dan menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya Sekretaris PWNU Papua Kyai Muhamad Thoif dalam arahannya mengatakan, "Mengurusi NU itu kudu 3K (ketok kendel kober). K yang pertama adalah ketok (kelihatan kiprahnya di masyarakat). K yang kedua yaitu kende, berani melakukan amar maa’ruf nahi munkar dengan pendekatan Aswaja). Dan K yang terakhir ialah kober, artinya selalu memiliki waktu untuk mengurusi umat dan membesarkan NU."
Selain itu ia juga menjelaskan tentang tugas dan wewenang masing-masing posisi dalam struktural NU.
Sesi selanjutnya sosialisasi tentang pentingnya mengelola lembaga pendidikan, khususnya sekolah-sekolah yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU. Sesi ini disampaikan oleh Ketua LP Ma’arif Wilayah Papua Rasyid Tumenggung Mayang. Ia yang juga seorang pensiunan TNI-AD mengisahkan betapa berat dan kerasnya perjuangan merawat NKRI pada masa awal pengembangan Kabupaten Keerom.
"Ke depan LP Ma’arif NU Keerom dapat bersinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat dalam meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka memanfaatkan potensi daerah untuk kemaslahatan umat," ujarnya.
Pada sesi ketiga sosialisasi dan koordinasi oleh Joko Prayitno Ketua Ta’lif wan Nasyr (LTN NU) Wilayah Papua. Dalam penjelasannya, sebagai Lembaga Infokom dan Publikasi NU, LTN memiliki peran penting dalam membentengi umat dari paparan paham Islam radikal baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
"Salah satunya dengan meneruskan informasi buletin pekanan Risalah NU dari LTN PBNU kepada umat, wabilkhusus Nahdliyin," katanya.
Di samping itu LTN NU juga bekerja menerbitkan, menerjemahkan, dan mempublikasikan kitab-kitab Aswaja serta aktif mengabarkan berbagai kiprah NU di masyarakat.
Sesi terakhir adalah penyampaian dari Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Wilayah Papua Fitri Haryadi, yang menguraikan tentang sejarah, visi-misi dan program kerja Pergunu.
Seluruh rangkaian sesi diselingi oleh tanya jawab, sharing dengar pendapat, sehingga setiap masalah yang dihadapi dapat di mapping atau pemetaan, kemudian didiskusikan untuk mencari solusi terbaik. Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama sembari bincang ringan ngopi ala NU.
Editor: Kendi Setiawan