Daerah

Pentingnya Anak Muda Aktif di NU menurut Gus Ipang

Senin, 25 Oktober 2021 | 00:15 WIB

Pentingnya Anak Muda Aktif di NU menurut Gus Ipang

Pentingnya Anak Muda Aktif di NU menurut Gus Ipang. (Foto: Tangkapan layar)

Jombang, NU Online 
Cicit KH M Hasyim Asy'ari, Gus Ipang atau Irfan Asy'ari Sudirman Wahid meminta pengurus Nahdlatul Ulama (NU) pasca-Muktamar ke-34 di Lampung untuk merangkul generasi muda karena melek digital.
 
Hal ini dikarenakan zaman maju begitu cepat. Sehingga dibutuhkan pihak yang tidak gagap teknologi dan tanggap pada perubahan. Penguasa zaman adalah penguasa teknologi digital.
 
"Muktamar akan terlaksana dalam waktu dekat. Saya dihubungi oleh dua kandidat yang siap maju pada Muktamar untuk membantu mereka. Saya membagikan pemikiran kepada mereka," jelasnya dalam webinar nasional virtual di Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng, Ahad (24/10/2021).
 
Menurutnya, ide yang ia sampaikan bukanlah hal yang sulit. Karena ciri khas NU terbuka pada perubahan zaman dan pemikirannya lebih moderat. Hal ini juga yang membuat interaksi dan komunikasi dunia Islam menjadi lebih mudah bersama NU.
 
"Ke depan adalah eranya milenial, tranformasi digital, kewirausahaan, memberikan manfaat sebanyak-banyaknya, maka kita harus melibatkan mereka (anak muda). Ini tantangan terbesar NU. Itu saya sampaikan kedua calon, Kiai Said dan Gus Yahya," imbuh putra dari KH Salahuddin Wahid ini.
 
Gus Ipang menjelaskan, pemikirannya ini terinspirasi dari garis besar value yang dipegang Kiai M Hasyim Asy'ari yang memiliki visi yang besar. Cara dakwahnya yang out of the box. Cara berdakwah Kiai Hasyim juga toleran, mengayomi, komunikatif, dan cinta negara.
 
"Penting sekali kita warga NU melek digital. Dakwah sekarang, dakwah digital. Kita paham digital, maka kita bisa melakukan yang kita mau. Di dunia digital bisa dilihat jutaan orang," ujarnya.
 
Gus Ipang mengaku sudah mulai melakukan transformasi digital di NU lewat aplikasi Kartanu. Dalam aplikasi tersebut bisa melakukan berbagai transaksi seperti beli pulsa dan voucher listrik.
 
"Kita memiliki sekitar 90 juta jama'ah. NU hari ini sudah mendunia, ada 30 cabang istimewa. Ormas terbesar di dunia. Ada 5. 450 MWCNU dan 150 perguruan tinggi. Ini potensi yang harus dirawat," ungkapnya.
 
Secara garis besar, menurut Gus Ipang, ada tiga warisan KH M Hasyim Asy'ari yang perlu dijaga secara konsisten. Pertama yaitu Pesantren Tebuireng, Nahdlatul Ulama, dan karya tulis. 
 
Kiai Hasyim mengajak masyarakat mencintai Islam disertai mencintai Indonesia. Ini yang diwariskan Kiai Hasyim. Selain melek digital, Gus Ipang juga meminta NU tidak melupakan ekonomi.
 
Kemapanan ekonomi akan satu tarikan napas dengan pengelolaan potensi umat yang serius. Cinta kepada Agama, vertikal kepada Allah dan horizontal kepada manusia.
 
"Ekonomi benar-benar dijaga dan diurus secara serius. Jangan terlalu sibuk mengurusi politik pribadi. Kita berpikir jauh-jauh ke depan. Alhamdulillah keduanya calon ketua NU menerima pemikiran saya," tandasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin