Pekalongan, NU Online
Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan minimnya ahli pemulasaraan jenazah (mengurus jenazah) perempuan yang biasa dikenal dengan istilah modin, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah berinisiatif mengadakan Pelatihan Mengkafani Jenazah (PMJ).
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di di Mushala Al-Ikhsan dan Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah (MIS) Pandanarum Kecamatan Tirto berlangsung Kamis (21/11) Pukul 08.00 hingga pukul 15.30.
Ketua Panitia PMJ Ella Maryana kepada NU Online, Senin (25/11) mengatakan, kegiatan PMJ diikuti oleh 35 peserta berasal dari 17 Ranting se-Kecamatan Tirto.
“Dalam kegiatan ini peserta tidak hanya diberikan teori, akan tetapi lebih banyak praktik agar nantinya peserta benar-benar memahami bagaimana cara mengurus jenazah dengan benar sesuai tuntunan agama,” jelasnya.
Ketua PAC Fatayat NU Tirto Hj Masithoh mengatakan, sebagai kader NU, Fatayat harus bisa melakukan perawatan jenazah sejak memandikan hingga mengkafani.
“Pelatihan pemulasaraan jenazah ini bertujuan membekali kader fatayat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan agar memiliki kemampuan mengurus jenazah dengan benar sesuai syariat Islam,” ujarnya.
Dijelaskan, selama ini kebanyakan masyarakat jika salah satu keluarga yang meninggal dunia hanya dipasrahkan kepada ahlinya saja. Dirinya berharap dengan adanya pelatihan ini banyak yang memiliki kemampuan mengurus jenazah di masing-masing ranting.
"Perawatan jenazah perempuan merupakan kebutuhan mendasar, minimal mampu mendampingi modin yang mengurus jenazah di keluarganya masing-masing,” lanjut Masithoh.
Untuk membekali peserta, pihaknya menghadirkan tutor Nyai Hj Rokhimah seorang daiyah yang tidak asing lagi bagi fatayat di Kabupaten Pekalongan yang telah berpengalaman mengurus jenazah bertahun-tahun. Para peserta pelatihan terlihat aktif bertanya di sela-sela praktik memandikan, atau mengkafani.
"PMJ ini merupakan program kerja Fatayat Anak Cabang Tirto yang baru diadakan. Dengan program kerja yang aplikatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat diharapkan Fatayat akan mampu berkiprah di masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat," bebernya.
Ke depan lanjutnya, Fatayat juga akan bersinergi dengan pemerintah tingkat kecamatan dalam hal mengatasi masalah stunting anak dan menekan angka kematian ibu melahirkan yang hingga kini masih cukup tinggi di Kabupaten Pekalongan sebagaimana yang disampaikan Camat Tirto pada penutupan LKD Fatayat.
"Fatayat akan melakukan pendampingan kepada ibu hamil di lingkungan masing-masing dengan cara mendorong dan berkomunikasi agar rutin memeriksakan kehamilannya di Posyandu atau Puskesmas terdekat," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Ali Musthofa Asrori